Sebagai katering baru, Chili Pari juga mengalami tantangan karena ada banyak katering dan restoran di Solo yang sudah bernama.
Awal kehadiran Chili Pari diceritakan sering ditolak konsumen karena belum dikenal.
Bahkan sampai pernah dibatalkan pesanan oleh konsumen karena tidak percaya.
Gibran akhirnya sowan ke rumah konsumen yang membatalkan.
Ia membawa katalog, makanan untuk dicoba, dan penawaran lain untuk meyakinkan konsumen agar percaya dengan kateringnya.
Bisnis katering yang dirintis Gibran terus berkembang hingga saat ini.
Chili dalam bahasa Indonesia adalah lombok artinya lambang semangat dan keberanian. Pari adalah bahasa jawa yang artinya padi, lambang kemakmuran dan kesejahteraan.
Chili Pari kini tidak terbatas pada katering saja, tetapi juga wedding organizer hingga pengadaan suvenir, undangan, dan foto pre-wedding.
(BACA : Kahiyang Ayu Bakal Jadi Menantu, Begini nih Potret Hangat Keluarga Calon Besan Presiden)
Usaha kuliner Gibran juga bertambah dengan kemuculan Martabak Kota Baru ( Markobar) yang memiliki 29 cabang, bisnis kedai kopi dan olahan ceker ayam.
Gibran juga ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Solo dengan masa bakti 2012-2017.
Gibran menargetkan Chili Pari dapat eksis dan bisa merambah kota-kota lain selain Solo, begitu pula dengan usaha kulinernya yang lain.
Seperti Markobar yang bisa merambah Papua. (*)
Artikel Ini Pernah Tayang di Kompas.com dengan judul "Katering Nikahan Kahiyang Dirintis Sang Kakak dari Pinjaman Bank"
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |