Grid.ID – Siapa yang tak menyukai olahan daging ayam, apalagi jika digoreng kering dengan tepung terigu.
Bahkan beberapa restoran cepat saji mengandalkan menu ini untuk para pelanggannya.
Namun tahukan kamu, jika mengkonsumsi satu porsi fried chicken atau ayam goreng secara teratur bisa meningkatkan risiko kematian.
Hal itu yang setidaknya diungkap dari studi baru terhadap para wanita pascamenopause di Amerika Serikat.
Baca Juga : Dijanjikan Pekerjaan di Asia, 20.000 Wanita dan Anak Setiap Tahunnya Dijebak dan Dijual Jadi Budak Seks
Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal medis BMJ, wanita yang menikmati ayam goreng sekali atau lebih per hari memiliki risiko kematian 13% lebih tinggi.
"Kami tahu konsumsi makanan gorengan adalah hal umum di Amerika Serikat dan juga di seluruh dunia," kata Wei Bao, asisten profesor epidemiologi di Universitas Iowa, sebagaimana dilansir dari CNN, Rabu (23/1).
"Sayangnya, kami hanya tahu sedikit tentang efek kesehatan jangka panjang dari konsumsi makanan gorengan," lanjutnya.
Mengubah 'hal yang baik menjadi hal yang berbahaya'
Tim Bao mengamati kebiasaan makanan hampir 107.000 wanita berusia antara 50 dan 79 dari 40 klinik di seluruh Amerika Serikat antara tahun 1993 dan 1998.
Baca Juga : Terungkap Alasan Gading-Gisell Cerai, Hakim: 'Hati yang Satu Sudah Pecah Tak Dapat Dipertahankan Lagi'
Wanita yang makan satu atau lebih porsi makanan goreng sehari memiliki risiko kematian 8% lebih tinggi dari semua penyebab kematian terkait jantung dibanding mereka yang tidak makan gorengan.
Lebih khusus lagi, makan fried chicken memiliki risiko kematian 13% lebih besar dan peningkatan risiko kematian terkait jantung 12%.
Untuk ikan goreng, peningkatan risiko kematian dan kematian terkait jantung masing-masing adalah 7% dan 13%.
Tetapi itu tidak ada hubungannya antara makanan gorengan dan kematian akibat kanker.
Studi ini juga tidak menunjukkan perbedaan gender.
Baca Juga : Nenek Nur Meninggal Dunia, Sang Anak Ceritakan Kejadian Aneh di Rumahnya Usai Pemakaman
Kenaikan risiko kematian akibat makanan goreng bisa terjadi karena sejumlah alasan.
Satu alasan yang pasti yakni bahwa makanan-makanan ini diolah secara ultraproses.
Hal itu berarti mereka mengandung banyak sodium, yang dapat berkontribusi pada risiko kematian yang lebih tinggi.
Para penulis mencatat bahwa penelitian ini tidak dapat mengidentifikasi jenis minyak yang digunakan atau pun suhu saat menggorang.
Sementara dua hal tersebut juga mempengaruhi hubungan antara makanan gorengan danrisiko kematian.
Baca Juga : Dikabarkan Menikah, Berikut Persiapan Ahok dan Bripda Puput Mulai dari Surat Nikah Hingga Seragam Pengantin
Tidak Bisa Digeneralisasi
Meskipun hasil penelitian mengungkap fakta yang sebenarnya, Bao mengatakan bahwa temuan ini tidak dapat digeneralisasi secara global.
Orang di seluruh dunia bisa memiliki praktik menggoreng yang berbeda.
Seperti halnya makan makanan goreng dari rumah atau di luar, atau penggunaan minyak yang berbeda.
Misalnya saja di Spanyol, penelitian mengenai hubungan antara konsumsi makanan goreng dan kematian diketahui tidak memiliki hubungan.
Hal itu dikarenakan penduduknnya menngunakan minyak zaitun untuk menggoreng.
Meski begitu ada himbauan untuk mengendalikan porsi konsumsi makanan gorengan jika ingin menjaga kesehatan. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Gemar Makan 'Fried Chicken'? Hati-hati, Risiko Kematian Anda Meningkat”
Awalnya Dituntut 12 Tahun, Harvey Moeis Cuma Dihukum Penjara Segini dan Bayar Uang Rp 210 M
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |