Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Desainer aksesori Indonesia Rinaldy Yunardi kembali berhasil membawa bangga nama Indonesia dalam ajang bertaraf Internasional dengan meraih prestasi tertinggi pada acara World of Wearableart (WOW) 2017 yang diselenggarakan di Wellington, Selandia Baru, pada September lalu.
Rinaldy berhasil menyisihkan 104 karya finalis dari 122 desainer yang berasal dari 13 negara untuk memperebutkan 37 piala
Desainer aksesori yang setia menghasilkan karya-karya terbaiknya selama dua puluh tahun ini, mempersembahkan 3 penghargaan sekaligus dari dua karya yang diikut sertakannya.
(BACA : Wajah Bayinya Sering Berubah-Ubah, Olla Ramlan Belum Tahu Wajah Anaknya Mirip Siapa )
Penghargaan tersebut jatuh pada karyanya yang diberi nama Encapsulate dan juga Cosmos.
Dalam karyanya yang Cosmos berhasil menjadi juara 1 dalam kategori Avant Garde yang memenangkan Section Award.
Sedangkan yang Encapsulate berhasil mendapatkan juara 1 dalam kategori Open yang memenangkan Section Award serta meraih juara umum yang memenangkan Supreme WOW Award 2017.
Siapa sangka karya yang berhasil menyabet juara umum yang dibrei nama Encapsulate ini ternyata dibuat dari material susunan helai tali rafia dan LED yang dibentuk seperti kapsul raksasa yang sangat mengagumkan.
Kapsul tersebut dibentuk terpotong menjadi dua bagian yang diselubungkan ke badan model.
Sementara karya lainnya yang diberi nama Cosmos tampil sebagai baju hitam dan perak terbuat dari kristal jala, tali rafia dan logam dengan imbuhan hiasan kepala yang rumit, yang menutupi seluruh badan model.
"Saya terharu sekali, nggak pernah menyangka memenangkan lomba ini, apalagi dalam 3 kategori sekaligus," ujar pria yang hobi menggunakan busana berwarna hitam saat ditemui Grid.ID dalam acara Konferensi Pers di Kembang Goela, Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Dalam karya tersebut, maestro aksesori ini terinspirasi oleh keteraturan alam semesta yang telah mengenkapsulasi sistem pemikiran, akal dan emosi manusia.
Ia mengakui inspirasi dari karya Cosmos itu adalah Guardian of Unoverse yang sama seperti menjaha keseimbangan alam, serta dalam karya yang Encapsulate itu terpecah, berbentuk seperti kapsul yang terbelah menjadi dua yang mana pada bagian tengah itu terdapat cahaya dari LED yang mempunyai arti harapan.
Keberhasilan lelaki yang kerap disapa Koh Yung dalam ajang bergegsi ini di dasari atas desakkan Faye Liu dari The Clique, agensi Rinaldy yang berbasis di Hong Kong, yang memaksa untuk ikut lomba yang diselenggarakan World Of WearableArt.
Perjuangan Koh Yung sangat terasa saat enam karya yang sudah ia siapkan namun hanya duayang dikirim untuk berkompetisi dalam ajang tersebut karena birokrasi yang rumit serta biaya yang tidak sedikit.
“Birokrasi yang berbelit - belit serta biaya yang bukan main tingginya membuat nyali saya surut, saya merasa sedih karena pontang-panting sendirian.
Tidak ada pihak pemerintah yang membantu.
Dengan berat hati, saya secara pribadi hanya mampu memberangkatkan dua dari enam karya seri yang saya buat.”, cerita Yungyung
Mendengar hal tersebut, Kepala Badan Ekonomi Kreatif yakni Bapak Triawan Munaf mengatakan bahwa badan pemerintah siap membantu dan mendukung seniman dan juga industri kreatif lainnya dalam berkarya.
"Mungkin karena senimannya bergerak sendiri, coba kalau mengajukan ke kita, kita akan bantu untuk nanti kedepannya," ujar Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
Kebangaan terhadap karya dari pria kelahiran medan tersebut tidak hanya datang dari Bangsa Indonesia saja, melainkan sang penggagas dan pendiri World of WearableArt, Dame Suzie Moncrieff, pun juga bangga atas pencapaian Koh Yung dalam ajang tersebut.
“Kami bangga memiliki seorang desainer ternama yang berhasil memenangkan dua kategori, plus menjadi pemenang utama dan berhak atas the Supreme WOW Award," ujar Dame Suzie Moncrieff
Menurut Dame Suzie Moncrieff, Koh Yung telah menjadi bagian dari barisan desainer tingkat dunia yang memenangkan tiga piala.
Dalam kemenangan tersebut, Koh Yung berhasil membawa pulang uang senilai NZD 30.000 sebagai juara umum, ditambah NZD 20.000 untuk kemenangannya pada dua kategori lainnya, yang jika dirupiahkan akan mencampai sekitar Rp400 juta.
(BACA : Resmi Menjadi Istri Barry Maheswara, Mytha Lestari Teteskan Air Mata Saat Sungkeman Karena Hal ini )
Rinaldy berharap pemerintah di bidang kreatif semakin melek terhadap karya-karya yang mampu berbicara di pentas dunia. (*)
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |