Misalnya saja rumah joglo yang ia tinggali itu berasal dari Gunung Kidul, Jogjakarta.
Sedangkan dinding yang berasal dari gebyok kayu itu ia dapat dari kota Surakarta.
"Jadi gue kan dulu sering ke luar kota, jadi ketika gue keliling itu ngabisin waktunya denga hunting-hunting, ke pasar barang bekas, keliling ke alamnya, ada rumah joglo di jual, ini dari gunung kidul jogjakarta, kemudian gebyoknya dari solo, terus lampunya dari mana, ubinnya dari mana," paparnya.
Baca Juga : Jalan-jalan di Teras Cihampelas, Irfan Hakim Girang Temukan Fasilitas Lengkap untuk Difabel
Tak takut di nilai sebagai sesuatu yang aneh, Irfan mengaku jika yang jadul sesungguhnya jauh lebih bernilai.
"Orang itu melihat segala sesuatu bukan dari yang paling up to date yang paling hebat buka, justru yang dari barang lama yang susah di pesan," pungkasnya.
(*)
Panggil Buah Hati dengan Sebutan Little Star, Ini Doa Rizky Febian Usai Mahalini Melahirkan Anak Pertama
Penulis | : | Winda Wahdania |
Editor | : | Winda Wahdania |