Terjadinya perdarahan yang hebat ini karena mekanisme yang lebih kompleks, yang meliputi terganggunya fungsi trombosit dalam sistem pembekuan darah dan berkurangnya kadar zat pembeku darah dalam plasma.
Penderita sebaiknya lekas dibawa ke rumah sakit, sebab ia bisa mengalami renjatan (dengue shock syndrome) yaitu nadinya melemah dan tekanan darah tak terukur. Kalau dibiarkan bisa berakibat fatal.
Baca Juga : Nathania Berniece, Putri Ahok :
Virus hilang sendiri
Selama perawatan di rumah sakit, tindakan yang dilakukan ialah pengawasan yang cermat dan teratur serta pengobatan yang sifatnya suportif simtomatis untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat.
Obat untuk membunuh virus dengue memang belum ada, di samping itu virus dalam darah telah menghilang pada hari kelima demam.
Pengawasan yang dilakukan adalah pemeriksaan berkala terhadap kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (jumlah sel darah merah), dan jumlah trombosit.
Di samping itu pengawasan berkala terhadap nadi, tekanan darah, perdarahan yang mungkin terjadi, dan keadaan umum penderita.
Sedangkan pengobatannya meliputi pemberian infus untuk mengatasi kekurangan cairan. Infus ini berupa larutan elektrolit atau plasma ekspander (untuk mempertahankan air dalam pembuluh darah) dan plasma darah.
Diberikan pula obat untuk mencegah terjadinya pembekuan darah intravaskuler, bahkan kini telah diselidiki pula obat untuk mengatasi kebocoran dinding pembuluh darah (carbozochrome sodium sulfonate).
Baca Juga : BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Berlaku 28-31 Januari 2019
Bila perlu, ditambah dengan transfusi darah sesuai kebutuhan, misalnya plasma saja, eritrosit, atau suspensi trombosit saja.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |