Adam Perkins, neurobiologist dari King's College, London, tertarik dengan temuan yang termuat di dalam jurnal Social Neuroscience tersebut.
"Selebriti pada dasarnya dicemburui, dan ketika mereka jatuh atau mengalami hal yang tidak baik, justru membuat publik bahagia," ujarnya.
Adam menambahkan, studi ini menarik untuk ditindaklanjuti lebih jauh. Di antaranya mengenai, apakah kepribadian atau karakter seseorang terpengaruh setelah mereka membaca gosip seputar selebriti?
"Sebagai contoh, ini spekulasi, mereka yang sedang bersedih ternyata bisa jadi merasa lebih baik begitu mendengar ada selebriti yang mengalami kesulitan. Ini membuat mereka merasa bahwa orang terkenal dan sempurna pun bisa mengalami hal yang sama sialnya," paparnya.
Kesenangan nonton infotainment dan skandal mereka memiliki rentang sejarah yang panjang. Kita hidup di era modern yang membuat kita familiar dengan apa yang ada di sekitar kita, termasuk selebriti.
Hal ini membuat kita seolah-olah sedang berkompetisi dengan mereka.
Nah, ketika mereka mengalami kegagalan dan kesialan, otak kita memberi efek nikmat tersendiri. Inilah yang membuat sesi nonton infotainment bikin kita bahagia.
Seperti ketika kita menyaksikan kalahnya tim olahraga lawan yang sedang berkompetisi dengan tim olahraga kita. Seperti itu. (Rahman Indra)
Artikel ini sudah tayang di Nova.ID dengan judul "Nonton Infotainment Bikin Kita Bahagia, Wajar Enggak Sih?"
Lika-liku Hidup Reza Artamevia yang Kini Dituding Bisnis Berlian Palsu, Dulu Diorbitkan Ahmad Dhani dan Pernah 2 Kali Masuk Bui
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |