Tim pengajar para widyaiswara sebelumnya pernah mengikuti program pendidikan pelatihan khususnya pendidikan vokasi di Swiss dan Jerman, jadi cara mengajarnya pun tak perlu diragukan.
Meski berlatar pendidikan non-teknik, para peserta diklat mampu menyerap ilmu pengetahuan dan keterampilan baru.
"Saya akan berusaha matian-matian untuk mengejar materi diklat. Walaupun keinginan Saya masuk ke Audio-Video tapi ternyata masuk ke Multimedia, " ujar salah satu peserta yang tidak disebutkan namanya saat menunggu uji kompetensi yang dilansir Grid.ID dari Kompas.com
Sumarno pun dengan terbuka menerima saran serta keluhan peserta diklat dan ia juga tak segan memberikan solusi persoalan pada para peserta yang mengalami kesulitan.
Tiga hari setelah mengikuti diklat, para peserta juga harus mengikuti uji materi kompetensi dan para peserta juga harus mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG).
Penyampaian materi dan cara mengajarkan keterampilan yang disampaikan Widyaiswara di PPPPTK BOE Malang disampaikan dengan efektif.
Saat mengikuti program ini, kerja keras para peserta diklat guru mata pelajaran non-produktif bisa memiliki kompetensi tambahan.
Tapi para guru tetap harus berlatih agar kemampuan yang dimiliki bisa terasah dengan baik dan penyampaian kepada siswa pun bisa lebih mudah diserap.
Selain itu, Sumarno juga mengatakan bahwa guru tak hanya pandai dalam berhitung atau sekedar bercerita.
Tapi dengan progrm Keahlian Ganda ini, guru bisa menguatkan atau menerapkan dalam kehidupan nyata pada siswa didik.
“Guru yang belum kompeten akan diberikan treatment sampai guru tersebut mampu dan siap uji kompetensi,” ujarnya Sumarno yang dilansir Grid.ID dari Kompas.com.(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain