Sulado mengatakan, mereka datang ke Kolombia tanpa mempunyai uang untuk sekadar membayar makanan dan minuman selama perjalanan.
Sementara Suarez mengeluhkan dia dulunya mempunyai pekerjaan yang bagus.
Namun kini, hasilnya tak cukup untuk sepotong roti.
Baca Juga : Menginjak Usia Emas, Gugun Gondrong Relakan Jual Rumah Yang Ditempatinya Selama 50 Tahun
"Saya sampai tidak bisa tidur karena saya khawatir tentang nasib kami.
Kota Barquisimento tempat kami tinggal tidak aman, di mana polisi dan tentara di mana-mana," tuturnya.
Karena para pengungsi itu datang dalam keadaan tak punya uang, mereka menjual segala kepunyaan mereka untuk bertahan hidup.
Baca Juga : Nggak Punya Uang, Vanessa Angel Jual Mobil Cicilannya untuk Menyambung Hidupnya
Dalam keadaan putus asa, para pengungsi itu memilih untuk menjual rambut dan mengenakan wig demi mendapat sedikit uang.
Para pedagang rambut itu bakal membayar antara 10-60 poundsterling, sekitar Rp 180.000-1 juta, tergantung panjang maupun kondisi rambut.
Ketika Mirror mendekati salah satu pedagang rambut itu, salah satunya mengangkat tangan untuk menunjukkan mereka tidak diterima.
Selain itu, ada juga yang menjual perhiasan berharga seperti cincin, arloji, gelang, maupun kalung dalam upaya ke Kolombia.
Sementara para perempuan muda yang datang sendiri dilaporkan dipikat oleh pria yang mereka temui untuk terjun ke industri seks.
"Banyak kekerasan di jalan saat ini.
Orang-orang bakal berbuat apa saja untuk mendapat uang," terang Dajarlene Rodriquez yang datang bersama putrinya, Victoria. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Para Pengungsi Venezuela Jual Perhiasan hingga Rambut untuk Bertahan Hidup"
Tantang Doktif, Denise Chariesta Siap Kasih Uang Rp100 Juta Buat Orang yang Bisa Membuktikan Dirinya Buzzer
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |