Bila belum ingin menimang momongan, reaksi alergi sperma bisa dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi setiap kali berhubungan intim.
Penggunaan alat kontrasepsi saat berhubungan intim akan mencegah cairan mani dan sel sperma berkontak dengan dinding vagina dan menimbulkan berbagai reaksi alergi.
2. Terapi steroid
Mengatasi alergi sperma juga bisa dilakukan dengan terapi steroid,
yaitu pemberian obat-obatan untuk menekan sistem ketahanan tubuh, termasuk menekan reaksi antibodi tadi dengan obat-obatan, dalam bentuk tablet atau suntikan.
(BACA: Kim So Hyun Berbagi Cerita Mengenai Rencana Kuliahnya, Begini Katanya!)
3. Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)
Bila mengalami alergi sperma tapi ingin cepat hamil, mintalah suami melakukan pencucian sperma.
Suami akan diminta melakukan masturbasi, kemudian dilakukan analisis dan pencucian pada cairan mani yang keluar.
Ini dilakukan untuk memisahkan sperma yang baik dari protein cairan mani dan zat lain yang dapat mengganggu proses pembuahan.
Selanjutnya, kita dapat memilih untuk menjalani Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), yaitu dengan teknik Inseminasi Intra uterin (IUI) atau bayi tabung (IVF).
Pada teknik inseminasi intra uterin, sel sperma yang telah dibersihkan tadi akan disuntikkan langsung ke dalam rahim menggunakan alat semacam pipet.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |