Entah kenapa dia tak mau lagi dibawa ke rumah sakit.
"Dalam seminggu bisa dua kali saya dipanggil oleh Pak Tan untuk memijatnya.
Dia menderita liver sudah lama.
Bahkan sudah sembilan tahun saya menjadi tukang pijat yang sering dipanggil ke rumahnya," kata Pak Dar, yang juga korban penggusuran di Kebonharjo Semarang Utara.
Pak Tan adalah keluarga kaya.
Dia tinggal di Tlogosari.
Anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di Singapura, Hongkong, Amerika dan Australia. Ada juga anaknya tinggal di Semarang dan Jakarta.
Kakek yang dimaksud adalah Pak Tan (76). Dia datang mengenakan baju kimono garis-garis biru sebagaimana biasa dipakai saat minta dipijat. "Saat dia datang hanya melihatku saja. Dia nggak bicara apa-apa. Tak lama kemudian pergi," tutur Pak Dar seperti dikutip Grid.ID dari Tribunjateng.com, Sabtu (4/11/2017) di Mranggen.
Pak Dar nggak tahu bahwa Pak Tan sudah meninggal.
Dua minggu kemudian Pak Dar menelepon anaknya Pak Tan yang biasa menghubunginya. Pak Dar menanyakan apa kabar Pak Tan.
Betapa kagetnya Pak Dar, anak perempuan itu menjawab bahwa Pak Tan sudah meninggal beberapa hari lalu.
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |