Grid.ID-Puncak acara penghargaan insan film Indonesia FFI 2017 telah selesai digelar Sabtu malam (11/11/2017)
Festival Film Indonesia (FFI) 2017 tersebut digelar di Grand Kawanua International City, Manado, Sulawesi Utara.
Tak terduga karena jarang dibicarakan, film 'Night Bus' menjadi menjadi film terbaik di FFI 2017, mengalahkan film 'Posesif', 'Kartini', 'Pengabdi Setan', dan 'Cek Toko Sebelah'.
Bahkan di situs kritik dan review film yang independen dan terkenal seperti IMDb, film Night Bus (2017) mendapat rating tinggi, mencapai 8.2 dari skor total 10.
Bandingkan dengan film peraih Oscar 2017 yang hanya mendapat skor 7.5, atau film La La land dengan skor 8.1
Menjadi pemenang dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017, membuat film ini kembali menjadi perbincangan.
Sebenarnya seperti apa sih film Night Bus itu?
Padahal film ini sebenarnya sudah mulai tayang pada 6 April 2017 lalu, tapi memang kurang ramai penontonnya.
Menurut Produser film Night Bus, Darius Sinathriya, film Night Bus tidak mendapat cukup banyak layar di bioskop-bioskop ketika mulai diputar.
Dilansir dari Kompas.com (12/11/2017), Darius Sinathriya mengatakan bahwa film Night Bus hanya diputar di 105 layar bioskop.
(Baca : Lewat Aplikasi Sakpole, Yuk Manfaatkan Androidmu untuk Pajak Kendaraan )
Saat itu, film Night Bus tayang hanya satu minggu, dengan 20.000-an penonton.
"Sedih ya," cerita Darius.
Itu pun, kata Darius, sebenarnya Night Bus memiliki jatah layar di bawah 105 layar.
Darius bersyukur pihak distributor banyak membantu untuk mendapatkan jatah tersebut.
(Baca : Bikin Penasaran, Ternyata Smartphone Vivo Berikutnya Bakal Tetap Canggih dan Lebih Terjangkau )
"Bahkan dalam keadaan sulit pun mereka tetap support dan tetap proaktif untuk memberikan arahan ke kami," ujarnya.
Dilansir dari situs resminya, Night Bus Pictures, inilah sinopsis film drama-thriller yang bertema konflik dan kemanusiaan itu.
Night Bus adalah sebuah film fiksi, bercerita tentang perjalanan sebuah bus malam menuju kota Sampar yang hancur akibat konflik separatis selama bertahun-tahun.
Sekelompok orang menumpang sebuah bus untuk menuju Sampar, sebuah kota yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya.
(Baca : Miris, KPAI Sebut Efek Negatif Pertumbuhan Anak Lelaki dan Perempuan Tanpa Kehadiran Ayah )
Sampar dijaga ketat oleh sekelompok tentara yang siap siaga melawan para militan pemberontak yang menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka.
Setiap orang yang menumpang bus ini memiliki tujuannya masing- masing, seperti mencari penghidupan yang lebih baik, memenuhi kebutuhan keluarga, menyelesaikan masalah pribadi atau sesederhana ingin pulang ke kampung halaman.
Mereka berpikir bahwa ini akan menjadi perjalanan menuju daerah konflik yang seperti biasa.
Tanpa mereka sadari, ada penyusup yang membawa pesan penting yang harus di sampaikan ke Sampar.
(Baca : Dapat Penghargaan Alumni Berprestasi ITS, Cak Lontong: Ini Sebuah Penghinaan Yang Luar Biasa ! )
Pesan penting itu dapat mengakhiri konflik yang terjadi.
Kehadiran penyusup ini membahayakan semua penumpang, mengingat dia dicari oleh kedua pihak yang tengah bertikai, baik dalam keadaan hidup ataupun mati.
Situasi menjadi semakin menegangkan ketika semua orang harus memperjuangkan hidupnya di sela- sela desingan peluru.
(Baca : Meski Tampak Sepele, Ini 5 Peran Penting Ayah Untuk Anak Sehari-hari )
Mereka bahkan harus menghadapi pihak lain yang justru tidak menginginkan konflik berakhir.
Mereka adalah kaum oportunis, pemelihara konflik karena mereka hidup dari konflik, kesadisan dan kebengisan mereka semakin memberikan teror pada para penumpang bus.
Setelah predikat Film Terbaik FFI 2017, menurut Darius, ada peluang bagi Night Bus untuk diputar lagi di jaringan bioskop Tanah Air. (*)
Tonton yuk trailer filmnya ini!
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek