Dia membawakan makanan.
Namun tak lama berselang, sejumlah orang datang ke kontrakan si perempuan.
Warga memaksa sepasang kekasih tersebut untuk mengakui perbuatan mesum.
"Dia antar makanan."
"Ke kamar mandi sikat gigi."Namun, "Habis itu keluar, langsung ditarik suruh ngaku."
Bila tak mengakui, "Ditelanjangi."
"Tapi yang jelas, aslinya pakai baju," ungkap AKBP Sabilul Alif.
Dijeaskan lebih lanjut, sebenarnya keduanya masih sama-sama pakai baju.
"Dia pakai baju dua-duanya."
"Digedor-gedor orang, ditarik bajunya, dibuka oleh oknum itu."
Tak sekedar menelanjangi, pasangan tersebut juga mendapatkan penganiayaan.
Si lelaki, "Kerahnya ditarik," sedangkan si perempuan, "Ditarik kaos ke atas, ditelanjangi, dipukuli, ditampar, lalu digelandang."
Tak sampai di situ, oknum provokator juga mengajak warga lainnya.
Sejumlah warga yang diajak dirayu untuk ikut mendatangi lokasi.
Mereka mengajak warga untuk mengabadikan pasangan yang dituduh mesum tersebut.
"Habis itu mereka bilang, 'Ayo selfie, upload,' ada yang bilang begitu, 'Ada yang mesum!'"
Dijelaskan lebih lanjut, penegak hukum akan memfokuskan pada tindak kekerasan yang dilakukan oleh warga.
"Yang masalah utama bukan mesummnya."
"tapi masalah tindak pidana kekerasannya."
"Polisi sering kali terlambat mengambil tindakan."
"Saya nggak mau itu."
Saat ini polisi juga telah melakukan visum terhadap pasangan tersebut.
Mereka mengalami memar akibat penganiayaan yang dilakukan oleh warga.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol wiwin Setiyawan, mengkonfirmasi hal ini.
"Sudah kita lakukan visum pada keduanya."
"Jadi ada bekas luka, bekas dianiaya, memar."
3 orang yang ditangkap telah diamankan.
Jumlah ini ada kemungkinan akan bertambah.
"yang diduga pelaku sudah kita amankan 3 orang," ungkap Kompol Wiwin Setiyawan.
Sejumlah orang yang ditangkap diketahui tinggal tak jauh dari TKP.
"Warga sekitar situlah."
"Mereka ikut menggerebek dari awal."(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |