"Kami meneliti margin es, sampel tanaman yang baru terlihat, serta melakukan penanggalan karbon unruk mengetahui kapan es mulai menghilang," papar Pendleton.
Secara total, tim peneliti mengumpulkan 48 sampel tanaman dari 30 tepi es di Pulau Baffin, juga sampel quartz yang digunakan untuk membantu menentukan umur dan sejarah es di lingkungan tersebut.
Analisis di laboratorium menunjukkan bahwa tanaman tersebut kira-kira terawetkan dalam lapisan es selama 40 ribu tahun atau lebih.
Baca Juga : Video Siswa yang Menantang Guru di Kelas Viral, Sang Guru Justru Rela Berdamai Karena 2 Alasan Menyentuh ini
Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan data temperatur yang menyatakan bahwa wilayah tersebut mengalami suhu terhangat dalam 100 tahun terakhir.
"Gletser tidak memiliki strategi bertahan hidup. Mereka merespons suhu yang menghangat, kemudian menyusut. Hal inilah yang membuat gletser rentan terhadap perubahan iklim," kata Gifford Miller, peneliti dan profesor geologi di CU Boulder. (*)
Artikel ini telah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul, “Mencairnya Es Arktika Ungkap Daratan yang Tersembunyi Selama 40 Ribu Tahun”
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |