Hal ini lantaran bagi Bripka Oky, masyarakat tidak memiliki pengetahuan hukum seperti polisi sehingga butuh untuk terus diingatkan.
"Masyarakat ibarat anak, polisi itu orang tua. Jadi harus terus mengingatkan untuk taat pada hukum. Kalau mereka ada yang marah dan bersikap tidak baik, ya polisi harus sabar. Pelayanan itu yang utama," jelas Oky yang sudah 15 tahun menjadi polisi tersebut.
Pada saat menilang Adi Saputra, Bripka Oky sudah sempat meredam emosi pemuda asal Lampung tersebut namun gagal.
Baca Juga : Miris, Nasib Adi Saputra Dipenjara Hingga Batal Nikah Usai Aksi Banting Motor
"Saya sudah sesuai SOP saat lakukan penilangan, yakni dengan senyum, salam dan sapa. Tapi memang emosinya tidak teredam," cerita Oky.
Ia kemudian berpesan pada petugas polisi di mana pun agar jangan tersulut emosi saat melayani masyarakat.
"Kalau orangtua beri tahu anak dengan marah-marah kan si anak belum tahu dengan kesalahan dia. Sama. Di lapangan, polisi tidak boleh tersulut emosi, harus sabar dan pelan-pelan sampaikan kepada masyarakat sampai masyarakat tahu dan selalu patuh pada hukum," imbuhnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,grid.id |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |