Sayangnya, pada usia kehamilan mencapai 20 minggu, tumor itu hampir sebesar janin.
"Ini bahkan empat kali lebih besar dari ambang intervensi bedah," kata dokter yang menangani Olutoye.
(BACA : Rina Nose Punya Nama Suci? Benarkah Ia Baru Saja Dibaptis di Daerah Asalnya Jawa Barat? )
Pada usia kehamilan 23 minggu, tumor itu sangat besar sehingga dokter menyarankannya kembali ke rumah sakit.
Mereka kemudian mengatakan kepadanya bahwa Lynlee mungkin tidak akan bertahan dua hari lagi tanpa intervensi.
Operasi pun kemudian dilakukan dengan kemungkinan hidup Lynlee sebanyak 50:50.
Karena termasuk sebuah operasi besar, tim medis yang menanganinya pun mencapai lebih dari 20 orang.
(BACA : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat )
Sebagian besar waktu operasi dihabiskan untuk membuat sayatan yang teliti ke dalam rahim.
Baru kemudian Lynlee ditarik keluar.
Setelah mengeluarkan sekitar 90 persen tumor, para ahli bedah itu menempatkan Lynlee kembali dalam rahim.
Untungnya, pasca "kelahiran" pertamanya tersebut, Lynlee terus membaik.
"Hatinya membaik, sekarang tidak perlu bekerja keras memompa tumor besar ini," kata Olutoye.
Tiga bulan kemudian, tepat pada 6 Juni 2016, Lynlee dilahirkan kembali secara caesar. (*)
Berita Ini Pernah Tayang di Kompas.com Dengan Judul "Sebuah Kisah Nyata, Bayi 1,5 Tahun yang Lahir Dua Kali dalam Hidupnya"
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |