Dia masuk ke pom bensin di mana ia dan anak-anaknya menjerit minta tolong.
Terhitung ada 4 orang berbeda yang mereka temui, namun semua menolak membantu mereka.
"Bisakah kau membantu? Saya tertembak, saya sekarat, dan anak-anak saya berada di dalam mobil," pinta Steffany.
Namun orang-orang menjawab santai kalau mereka hanya memiliki 2 tempat duduk.
Ada pula beralasan bahwa dia sudah terlambat bekerja.
(BACA: Pasangan Pernah Mengeluh Nyeri pada Testis? Hati-hati, Bisa Jadi Ini Penyebabnya)
Itu membuat Tiffany merasa sakit hati.
Gagal mendapatkan bantuan, Tiffany melanjutkan perjalanan sejauh 5 mil.
Akhirnya ia menemukan mobil dan merangkak keluar mobil sambil berdarah-darah.
Tiffany dan anak-anaknya akhirnya dibantu oleh Phil Johnston.
(BACA: 10 Benda Ini Harus Segera Kamu Singkirkan dari Kamar Mandi!)
Petugas media kemudian merawat mereka di rumah sakit.
Dokter bisa mengambil semua peluru di tubuh Steffany, kecuali yang satu peluru yang tersangkut di pinggulnya.
Suami Tiffany menjelaskan mungkin banyak orang menolak membantu karena tidak ingin terlibat dalam kasus penembakan itu.
Johnny Phommathep hanya bersyukur keluarganya bisa hidup dan pulih. (*)