"Kuda itu kita beli karena patah tulang yang sangat parah dan tidak mungkin kita operasi karena keterbatasan alat di Indonesia maka yang bisa kita lakukan adalah suntik mati atau euthanasia sesuai dengan animal welfare atau kesejahteraan kuda untuk mengurangi penderitaan kuda tersebut," jelas Joko.
Kuda itu kemudian dikuburkan di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.
Viral, Dokter Hebat Dibayar Seikhlasnya, Bacaan Plangnya Bikin Menohok
Dengan adanya kasus ini, pendiri JAAN Femke den Haas kembali mengingatkan betapa jalanan di Ibu Kota sudah tak ramah untuk kuda.
JAAN dan sejumlah organisasi atau komunitas pencinta satwa lainnya menolak wacana Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk mengizinkan delman kembali beroperasi di Monas.
JAAN khawatir kuda-kuda tersebut dipaksa kerja rodi, apalagi belum ada standard operating procedure (SOP) untuk delman atau andong.
"Kuda bukan mesin, seharian dia disuruh kerja tidak ada SOP. Mereka bekerja dipaksa enggak ada jam istirahatnya, enggak ada waktu pasti kapan dikasih air dan tempat berteduh, pengobatan juga enggak ada buat mereka," pungkas Femke.
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |