"Akhirnya saya ngurus lah, sampai 6 kali saya ngurus surat izin (pindah) sama Kasat, enggak pernah di-acc oleh Kapolda," terangnya.
Lantaran bosan dengan rutinitasnya yang tidak jelas dan terbatas, Norman akhirnya memilih kabur dari asrama Brimob Gorontalo.
"Bisa dibilang saya kabur 5 hari kabur dari asrama ke luar daerah," katanya.
Namun aksinya ini akhirnya ketahuan sehingga ia memutuskan kembali dan dijanjikan akan segera diurus kepindahannya.
Norman Kamaru lantas mengenang sikap sang atasan yang membuatnya kecewa.
Baca Juga : Kisah El Mencho, Mantan Polisi yang GAntikan El Chapo Jadi Gembong Narkoba Terkejam
Saat kedua orang tuanya menanyakan kejelasan statusnya ke Kapolda, mereka justru mendapat jawaban yang kurang mengenakkan.
"Tapi apa jawaban Kapolda? Sudah keluar saja (Norman), emosi dong orang tua saya, ngomong baik-baik dibalas seperti itu," ujarnya menirukan jawaban yang diterima orang tuanya saat itu.
Karena itulah, Norman Kamaru akhirnya menjalani sidang etik penundaan pangkat hingga pada sidang ketiga, dirinya dipecat dengan tidak hormat.
Di akhir vlognya, Norman mengaku ia selama memilih bungkam lantaran menyadari banyak saudaranya yang masih menjabat di kepolisian.
"Nggak pernah saya ngomong kayak di video ini kan? Karena saya ingat perkataan orang tua saya dan kakak-kakak saya. 'Ingat kakak lu masih ada di polisi. Saudara-saudara lu masih ada di polisi. Elu besar atas nama polisi'," pungkasnya.
Baca Juga : Bakal Kena Tilang, Sopir Tak Sadar Jika Aksi Oleng Truknya Diuber Banyak Polisi
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |