"Rumah yang rusak berat 6 dan 3 jembatan permanen yang rusak," ungkapnya
Baca Juga : Bak Peragawati, Menteri Susi Pudjiastuti Tenteng Tas Ramah Lingkungan
Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Instagramnya mengunggah kabar banjir tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Sutopo melalui unggahan selanjutnya mengungkapkan jika biasanya banjir terjadi di dataran rendah, sekarang makin banyak banjir terjadi di dataran tinggi.
Seperti saat ini daerah Pangalengan yang diketahui memiliki wilayah tinggi namun bisa terjadi banjir.
Menurutnya, fenomena alam yang terjadi lantaran ulah manusia sehingga daya tampung dan daya dukung lingkungan sudah terlampaui.
Baca Juga : Bukan Mafia Amerika, ini 5 Daftar Gangster Terbesar dan Paling Ditakuti di Dunia!
Lebih lanjut, Sutopo mengatakan penyebab lain terjadinya fenomena banjir melanda wilayah dataran tinggi.
"Gundulnya hutan, berkurangnya kawasan resapan air, DAS kritis, sungai makin dangkal dan sempit, drainase yang tidak memadai, sungai penuh sampah dan lainnya adalah penyebab banjir. Kita sudah seharusnya jaga alam, alam akan jaga kita juga," kata Sutopo dalam pesan singkatnya yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Sutopo menyebutkan, banjir bandang terjadi bukan hanya karena hujan tapi juga adanya proyek pembuatan saluran air.
"Adanya proyek pembuatan saluran air. Untuk kepentingan proyek, air dialihkan sementara sehingga memasuki jalan raya dan permukiman," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun tinggi muka air yang merendam pemukiman di wilayah itu mencapai 20-70 sentimeter.
(*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Penulis | : | Asri sulistyowati |
Editor | : | Nurul Nareswari |