"Saya kenal mereka saat saya mengajar Paskibraka, OSIS, dan juga pramuka di sekolah-sekolah," kata Rochmat.
Dari mengajar di sekolah, lanjut Rochmat, dia banyak mengenal guru dan murid.
Di sekolah itu, dia banyak bertemu dengan anak yang kurang mampu dan anak yatim piatu yang tidak memiliki biaya untuk sekolah.
Rochmat mengaku bangga dan senang lantaran mendapat penghargaan dari Kapolda Jatim.
"Saya senang dan bangga. Ini merupakan penghargaan pertama saya dan ini merupakan tanggung jawab yang berat," jelas Rochmat.
Atas perjuangannya yang luar biasa, Rochmat mendapat penghargaan dari program televisi "Kick Andy Heroes" dalam bidang sosial pendidikan.
Perjuangan keras Rochmat menghidupi 64 anak asuh, tak luput dari bantuan Helmiyah, istrinya.
Helmiyah mengaku bangga menjadi istri Rochmat. Pasalnya, suaminya merupakan sosok pria pekerja keras dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Helmi mengatakan, saat ini terdapat 15 anak asuh. Satu anak duduk di bangku TK, satu anak di SMP, tujuh anak di SMA, dan enam anak kuliah di STAIM Magetan.
Dalam sebulan, rata-rata ia harus mengeluarkan biaya Rp 8 juta untuk makan dan uang saku anak asuhnya.
Tak pelak, setiap hari dia harus memasak delapan kilogram beras. Belum ditambah dengan lauk-pauk yang harus disediakan setiap hari.
Meski berstatus anak asuh, Helmi memperlakukan anak-anak asuh layaknya anak kandungnya sendiri. Dia tidak pernah pilih kasih dalam memberikan perhatian.
Selama 10 tahun bersama anak asuh, Helmi mengaku lebih banyak sukanya dibandingkan dengan dukanya.
Dia lebih senang lantaran banyak anak-anak di rumahnya sehingga bisa saling bercerita dan berbagi. (*)
Artikel Ini Pernah Tayang di Intisari Online dengan Judul "Salut, dengan Gaji Pas-pasan, Anggota Brimob Ini Berhasil Hidupi 64 Anak Yatim Selama 10 Tahun"
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |