Layanan informasi bea cukai mengaku prihatin dengan kondisi ini.
Kemudian dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, Karl Hetting menyebut perkembangan senjata jenis ini bisa semakin jadi pilihan primadona bagi aksi terorisme.
Senjata ini punya peluang besar dapat dibawa ke berbagai tempat atas konsekuensi mampu lolos dari pemeriksaan keamanan.
(Baca juga: Masih Ingat Dokter Helmi yang Tembak Mati Istrinya? Terungkap Ternyata Pelaku Sempat jadi Pasien Gangguan Jiwa)
"Barang ini dapat digunakan di banyak lingkungan," jelas Hetting.
"Termasuk bandara, kantor anggota dewan, maupun fasilitas dan beragam tempat-tempat lain yang harusnya steril dari senjata."
Senjata konvensial bisa lebih mudah dideteksi oleh pihak keamanan sebab terbuat dari logam.
Sebaliknya, senjata 3D nggak hanya terbuat dari plastik, tapi dapat diproduksi oleh siapa saja.
(Baca juga: Terlihat Berbeda, Faktanya Dua Balita Ini Kembar, Kok Bisa Ya?)
Senjata model ini dapat dirakit bahkan nggak sama sekali menyerupai barang yang berbahaya.
Meski begitu, khasiatnya tetap aja sama.
Barang yang nampak seperti mainan ini ya tetap aja bisa bikin nyawa orang terdekat kamu melayang.
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |