Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Pihak keamanan maupun masyarakat awam mungkin harus kembali bertanya.
"Apakah hidup saat ini bener-bener udah aman?"
Kini, printer 3D dapat saja jadi alat yang paling berbahaya di muka bumi.
Perangkat ini, paling enggak, mampu memulai sebuah jaman kekacauan bagi kelangsungan hidup sanak keluarga.
(Baca juga: Di Indonesia Penelitiannya Ditolak, Pelajar Asal Yogyakarta ini Malah Diundang Google)
Bagiamana enggak, bea cukai Swedia dibuat risau dengan perkembang-biakan senjata 3D yang dapat digunakan sebagai perangkat aksi terorisme.
Alasannya, senjata ini terbuat dari bagian plastik yang sangat sulit dideteksi.
Terbuka peluang lebar yang memungkinkan pemiliknya berhasil menghindar dari pengecekan pihak keamanan.
Terlepas dari kenyataan hanya segelintir senjata dicetak menggunakan printer 3D telah disita oleh otoritas Swedia, peredarannya tetap saja sulit dicegah.
Dikutip wartawan Grid.ID dari laporan Swedish Radio, senjata jenis ini tetap mampu lolos dari pemeriksaan keamanan.
Layanan informasi bea cukai mengaku prihatin dengan kondisi ini.
Kemudian dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, Karl Hetting menyebut perkembangan senjata jenis ini bisa semakin jadi pilihan primadona bagi aksi terorisme.
Senjata ini punya peluang besar dapat dibawa ke berbagai tempat atas konsekuensi mampu lolos dari pemeriksaan keamanan.
(Baca juga: Masih Ingat Dokter Helmi yang Tembak Mati Istrinya? Terungkap Ternyata Pelaku Sempat jadi Pasien Gangguan Jiwa)
"Barang ini dapat digunakan di banyak lingkungan," jelas Hetting.
"Termasuk bandara, kantor anggota dewan, maupun fasilitas dan beragam tempat-tempat lain yang harusnya steril dari senjata."
Senjata konvensial bisa lebih mudah dideteksi oleh pihak keamanan sebab terbuat dari logam.
Sebaliknya, senjata 3D nggak hanya terbuat dari plastik, tapi dapat diproduksi oleh siapa saja.
(Baca juga: Terlihat Berbeda, Faktanya Dua Balita Ini Kembar, Kok Bisa Ya?)
Senjata model ini dapat dirakit bahkan nggak sama sekali menyerupai barang yang berbahaya.
Meski begitu, khasiatnya tetap aja sama.
Barang yang nampak seperti mainan ini ya tetap aja bisa bikin nyawa orang terdekat kamu melayang.
Kembali dikutip dari Sputnik, Pusat Forensik Nasional Swedia telah menguji senjata ini.
(Baca juga: Siswa Ini Mempunyai Proposal Penelitian yang Ditolak 11 Kali di Indonesia tapi Malah Diterima di Google!)
Malmöpolisen beslagtog vapen – tillverkat i 3D-skrivarehttps://t.co/mf0ixYr0fd pic.twitter.com/l6DosJ1gKK
— Aftonbladet (@Aftonbladet) May 20, 2017
Temuan mereka, di balik banyak keraguan, pada kenyataanya barang ini dapat digunakan sebagaimana fungsi senjata konvensional.
Awal tahun ini, Polisi di Malmö menemukan barang sejenis senjata 3D.
Salah satu senjata yang disita mirip dengan Scorpion, senapan asal Ceko, tapi dalam kaliber 22.
Berbagai bagian, semisal laras dan gudang peluru, kemungkinan besar diambil dari senjata sungguhan.
(Baca juga: Di Negara Ini Katak Dinikahkan Lalu Dipestakan, Biar Apa Ya?)
Sedang bagian lainnya dibuat menggunakan printer 3D.
Buat saat ini, mencetak dan menyimpan bagian senjata 3Ddi rumah nggak ilegal lho.
Terlepas entah senjata tersebut rupanya dapat sepenuhnya berfungsi.
Mereka, "Enggak dihukum atas kepemilikan bagian plastik tersebut."
(Baca juga: Di Negara Ini, Seorang Gadis Harus Menikah Dengan Anjing, Alasannya Tidak Masuk Akal)
"Ceritanya akan beda bila bagian-bagian tersebut dirangkai jadi senjata sungguhan."
Kalau udah begini, kamu harus lebih bijak ya.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |