Nah, secara biologis dalam masa kehamilan, superfetasi seharusnya tak terjadi.
"Sebab, hormon kehamilan biasanya mematikan sistem wanita, sehingga tidak mungkin berovulasi selama kehamilannya."
(BACA JUGA: Duh, Panitia Ngunduh Mantu Bobby Nasution Diduga Keluarkan ID Card Palsu)
Demikian diungkapkan Connie Hedmark, seorang dokter kandungan di Marquette General Hospital di Michigan, seperti dikutip laman Babycenter.
"Inilah sebabnya mengapa superfetasi menjadi kasus yang begitu luar biasa," kata Hedmark.
Namun demikian, tidak ada yang tahu mengapa hal itu bisa terjadi.
Menurut Karen Boyle, seorang ahli pengobatan reproduksi, superfetasi dapat terjadi kala implantasi embrio pertama tertunda saat mencegah lonjakan hormon.
Implantasi yang tertunda terjadi pada kelinci dan beberapa hewan lainnya, -walaupun ini belum dipelajari dengan seksama.
(BACA JUGA: Waduh, Salma Baru Berusia 5 Bulan, Rio Dewanto Sudah Takut Anaknya Bawa Pacar Ke Rumah!)
Pada manusia, fenomena ini nampaknya sangat langka. Bahkan, saat Boyle bersiap berbicara tentang superfetasi di acara ABC Good Morning America, dia mengaku hanya menemukan sekitar sepuluh kasus superfetasi.
Setelah acara ditayangkan, Boyle dibanjiri komentar dan email dari orang-orang yang menduga bahwa mereka mengalami superfetasi.
"Saya kaget mendengarnya," kata Boyle.
Nyesek, Talitha Curtis Ungkap Ibu Kandungnya Kerja di Dunia Malam hingga Hamil: Aku Sempat Digugurin
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |