Mereka pun diminta melihat gambar-gambar romantis, seperti pasangan yang bergandengan tangan dan gambar-gambar bersifat netral seperti bola bowling.
Kemudian, mereka diminta meminum minuman pengganti makanan senilai 500 kalori dan kembali dipindai otaknya saat kembali melihat gambar-gambar itu dalam keadaan perut kenyang.
(BACA: Bikin Salah Fokus, Begini Penampilan Modis ala Ayu Ting Ting, Netizen : “Sepatunya Kegedean ya?”)
"Kali ini mereka lebih responsif terhadap gambar-gambar romantis. Ketika Anda lapar, Anda cenderung mudah marah dan cemas. Ketika sudah kenyang, kita bisa melakukan banyak hal dengan lebih baik," jelas Ely.
Traci Mann, profesor departemen psikologi dari University of Minnesota, Amerika Serikat dan peneliti diet mengungkapkan bahwa hasil penelitian tersebut masuk akal.
Sebab, ketika Anda berpuasa dan perut dalam keadaan kosong, Anda cenderung fokus pada pikiran tentang makanan.
"Menurut saya, dalam keadaan seperti ini Anda susah mengalihkan pikiran ke hal lainnya," imbuh Mann.
(BACA: Waduh, Taeyang Ogah Nyanyi Lagu BIG BANG Gara-gara Hal ini)
Menariknya, aktivitas otak pasca-makan dalam merespon stimuli romantis ini terjadi lebih kuat pada wanita muda yang pernah diet di masa lalu.
Riset lain menunjukkan bahwa ketika orang yang berdiet ditawarkan makanan, mereka biasanya menunjukkan respon otak yang lebih baik setelah mereka makan.
"Ada beberapa bukti bahwa orang yang lebih impulsif atau lebih sensitif terhadap hadiah cenderung makan lebih banyak dalam situasi tertentu.
Namun, belum banyak studi sejenis yang melihat populasi ini dan memperhatikan stimuli lain yang berbeda," imbuh Ely. (*)
(Kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Catat, Wanita Enggan Bercinta Saat Lapar
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |