Grid.ID - Ada delapan jenis kecerdasan menurut Howard Gardner
Antara lain: Linguistik, matematik, visual-spasial, musik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan kinestesik.
Dari sekian jenis itu, kecerdasan kinestesik mungkin yang terdengar asing.
Menurut Gardner, jika anak sangat pintar menggunakan kemampuan motoriknya, semisal mahir menari, bermain sepak bola, atau berenang, itu pertanda anak Anda punya kecerdasan kinestetik tinggi.
Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat
Gampangnya, kecerdasan kinestesik adalah kecerdasan dalam melakukan gerakan tubuh dan anggota badan.
Itu artinya, jika anak Anda tak bisa diam, suka melompat, berlari, menari, berjoget, naik sepeda, dan lain sebagainya, mungkin kecerdasan kinestetiknya bagus sehingga perlu distimulasi supaya berkembang lebih maksimal.
Tak hanya itu, anak yang punya kecerdasan kinestesik tinggi biasanya menyukai permainan yang melibatkan fisik.
Seperti mengendarai sepeda, berenang, melempar dan menangkap bola.
Mereka memiliki koordinasi mata dan tangan yang baik.
Dan lebih mudah belajar dengan praktik, serta pandai menggunakan bahasa tubuh, dan sebagainya.
Tapi sebaliknya, jika kecerdasan kinestetik anak biasa-biasa saja, umumnya mereka lebih suka dengan aktivitas yang tidak melibatkan terlalu banyak gerak anggota tubuh.
Namun, bukan berarti kita mendiamkannya saja, justru harus kita rangsang anak untuk lebih banyak bergerak.
Viral, Ayah Gendong 2 Bocah Tanpa Alas Kaki, Netizen Ungkap Kejanggalan ini
Karena di dalam bergerak anak bisa mempelajari dan meningkatkan kemampuannya.
Cara mudah melihatnya adalah dengan memerhatikan aktivitas anak yang tidak bisa diam, senang berlarian, melompat-lompat, naik-naik ke kursi, selalu menggerakkan tangan atau kakinya ketika duduk, berjoget, dan sebagainya.
Biasanya, anak yang cerdas kinestetik butuh penyaluran energi gerak yang lebih tinggi dibandingkan anak lain yang biasa-biasa saja.
Ngeri, Ular Piton Raksasa ini Muntahkan Biawak, Lihat Videonya!
Jika lebih diperhatikan, biasanya anak cerdas kinestetik tidak memiliki masalah dengan kemampuan menjumput, menempel, menggunting, menulis, meronce, menaiki tangga.
Anak-anak tipikal ini tumbuh sesuai dengan tahapan perkembangannya, bahkan lebih cepat.
Di dalam kelas, biasanya anak yang cerdas kinestetik tidak mau diam berlama-lama.
Pasti ada saja gerakan yang ia buat, seperti: berdiri, menggoyang-goyangkan kepala, bahkan berjalan-jalan di dalam kelas.
Tak Disangka, Raffi Ahmad dan Rafathar Fobia sama Makanan ini
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Eastern, Finlandia pun menemukan, banyak siswa yang aktif di kegiatan kinestetik.
Seperti anak yang menggandrungi atletik, ternyata memiliki kemampuan membaca dan matematika lebih baik.
Dua kemampuan ini adalah kemampuan dasar akademik yang nantinya akan mendukung mereka untuk mencapai nilai akademik lebih baik di mata pelajaran yang lain.
Itu manfaat aktif bergerak untuk kecerdasan anak.
Selain itu, aktif bergerak juga membuat anak tumbuh lebih sehat.
Soalnya, bergerak akan meningkatkan kinerja berbagai organ tubuh yang akan melancarkan sistem peredaran darah dan metabolisme tubuh.
Ketika anak berlari dengan waktu tertentu, misal, detak jantungnya pasti akan meningkat, sehingga membuat jantung lebih kuat, peredaran darah lebih lancar, dan suplai sari makanan ke berbagai area tubuh pun semakin baik.
Tubuh juga akan terasa lebih bugar dan fit. Biasanya, energi akan terkuras, anak butuh nutrisi untuk kebutuhan tubuhnya demi mengembalikan energi yang terkuras tadi.
Dengan begitu, pertumbuhan anak pun akan berlangsung lebih optimal.
Jadi, tak perlu khawatir lagi kan, kalau anak tak bisa diam dan selalu berlarian ke sana kemari? Karena itu tanda anak punya kecerdasan kinestetik tinggi. (*)
(Artikel ini tayang di Intisari Online dengan judul: Tak Bisa Diam dan Gemar Lompat-lompat, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi)
Nyesek, Mutia Ayu Kenang Kepergian Glenn Fredly 4 Tahun Lalu hingga Urus Putri Seorang Diri: Kangen Kamu
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |