"Semua "kekotoran" itu menandakan anak mereka memiliki hari yang menyenangkan dan penuh petualangan," kata Linda Akeson McGurk, penulis berdarah Swedia dan Amerika seperti dikutip dari situs Time.com.
(BACA: Agnez Mo Tampil di Acara MAMA 2017, Fans Sayangkan Dua Hal Ini, Ada yang Norak Salah Satunya!)
Menurut Linda, para ibu di Skandinavia juga tidak terlalu panik jika anak mereka tak sengaja memasukkan benda ke mulut dan tak terlalu repot mensterilkan mainan anak-anaknya.
Kebiasaan bermain di luar rumah dan berkotor-kotor itu terbukti membuat sistem tubuh anak lebih kuat, tidak gampang alergi dan asma. Tentunya anak pun lebih bugar.
- Tak terobsesi gender
Berbeda dengan budaya di belahan dunia lain, orangtua di negara Skandinavia tidak membuat perayaan khusus terkait jenis kelamin bayinya. Bahkan, dokter dan rumah sakit di negara ini tidak akan menyebutkan jenis kelamin bayi, bahkan saat melakukan USG.
Orangtua biasanya baru tahu jenis kelamin bayinya saat persalinan. Budaya mereka juga membuat orangtua memperlakukan anak laki-laki dan perempuan setara.
- Anak mandiri
Sejak kecil, setiap anak diajak untuk mandiri. Bukan hanya saat bermain ke taman, ke sekolah pun anak-anak diizinkan berangkat sendiri. Di usia sekitar 9 tahun, pemandangan yang lazim melihat anak-anak berangkat sekolah sendiri dengan berjalan kaki, naik sepeda, atau transportasi publik. (*)
(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Membentuk Anak Bahagia ala Pola Asuh Skandinavia)