"Jadi kan di Indonesia ini ada stereotipe yah, orang mukanya jahat itu di kamera itu kan mau nggak mau look ya yang dilihatin, ketika kamu looknya cukup layak diposisikan sebagai penjahat," ungkapnya.
"Meskipun kocak ya tetap akan dijadikan penjahat, kalau menurut saya itu tidak masalah sih, itu hanya stereotipe, hanya orang jadi lebih paham memahaminya," ungkap Arie Kriting.
Tampil dengan peran yang berbeda, Arie Kriting mengungkapkan tak harus belajar banyak untuk mendalami perannya.
Baca Juga : Jadi Konsultan Komedi, Arie Kriting Puas Melihat Hasil Film Gila Lu Ndro
Arie Kriting mengungkapkan perannya tak terlalu menonjol dan tak terlalu menguatkan jalan cerita.
Sehingga Atie Kriting tak terlalu butuh usaha keras dalam memainkan perannya di film ini.
"Nggak sih. Kalau di peran ini beban aktingnya bukan di saya. Jadi di sini saya coba menampilkan bumbu aja. Jadi ibaratnya kalau steak itu beban enak tidaknya ada di daging besar ini kan," kata Arie Kriting.
Baca Juga : Arie Kriting Ceritakan Peran Besar Ernest Prakasa dalam Kariernya
"Nah saya itu kacang polongnya yang tidak penting, yang sebenarnya kalo dibuang juga tidak mengurangi rasa. Saya mencoba memberikan sentuhan yang berbeda. Saya berusaha melengkapi tapi nggak terlalu harus berpikir pendekatan karakter yang seperti apa," pungkasnya. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | grid.id |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |