Bakteri tumbuh secara alami di mulut, dan ketika kamu mengonsumsi makanan bergula, kamu memberi kesempatan bakteri untuk berkembang biak, sehingga menyebabkan timbulnya rongga di gigimu.
Sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition, menemukan bahwa gula dan karbohidrat lainnya yang dapat difermentasi, menyebabkan bakteri di dalam mulut menghasilkan asam dan menurunkan tingkat pH, sehingga menyebabkan kerusakan demineralisasi gigi.
4. Mood swing
Jika kamu merasa sedikit terganggu atau merasa frustasi setelah makan sesuatu yang manis, itu artinya akamu terlalu banyak mengonsumsi gula.
Otak agar berfungsi dengan baik, membutuhkan persediaan bahan kimia seperti glukosa dan insulin.
Tetapi ketika otak mendapatkan kelebihan zat kimia tersebut, akan menyebabkan kegelisahan.
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, melaporkan bahwa diet indeks glisemik tinggi merupakan salah satu faktor risiko depresi pada wanita pascamenopause.
5. Masalah Jantung
Jika kamu menderita masalah jantung, bisa jadi gula dengan kadar tinggi terdapat pada makananmu.
Sebuah penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension, melaporkan bahwa diet tinggi gula menyebabkan peningkatan disfungsi jantung dan mortalitas pada tikus hipertensif, dibandingkan dengan diet rendah karbohidrat atau tepung yang tinggi.
6. Memiliki memori atau ingatan yang buruk
Konsentrasi yang buruk dan kehilangan ingatan, juga bisa disebabkan karena konsumsi gula yang tinggi.
Source | : | top10homeremedies.com |
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |