Baca Juga : 10 Pelaku Sweeping di Solo Berhasil Ditangkap, Salah Satunya Adalah Mantan Narapidana Terorisme
Saat terjadinya negosiasi, Abu Hamzah sempat mengaku kepada polisi bahwa sang istri termasuk orang yang keras.
Dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan jika Abu Hamzah mengungkap bahwa sang istri lebih militan atau memiliki pemahaman yang lebih keras daripada dirinya.
Oleh karena itu, meski telah dilakukan negosiasi kurang lebih 10 jam istri terduga teroris tetap meledakkan dirinya.
Baca Juga : TNI/Polri Bakal Terjunkan Pasukan Ahli Perang Hutan untuk Menyerbu Kelompok Teroris Ali Kalora
"Abu Hamzah menyampaikan kepada penyidik densus, istrinya lebih keras pemahamannya dibanding dia sendiri. Lebih militan istrinya. Makanya setelah dilakukan negosiasi dan imbauan selama hampir 10 jam, istrinya nekat melakukan suicide bombernya itu," ujarnya.
6. Merakit Puluhan Bom di Rumahnya
Husain alias Abu Hamzah disebut telah merakit puluhan bom yang diduga akan digunakan untuk menyerang aparat keamanan.
Baca Juga : Presiden Perintahkan Buru Teroris Ali Kalora, Moeldoko : Pokoknya Enggak Ada Toleransi, Harus Dihabisi
Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, ada empat bom aktif yang dibawa istri AH.
"Dari hasil pengakuan pelaku AH itu ada sekitar puluhan bom yang sudah terakit. Yang aktif dan dibawa istrinya sekitar empat bom," kata Dedi Praseyto saat konferensi pers.
Selain itu, Dedi mengungkapkan, ditemukan pula bahan baku untuk merakit bom seperti potasium.
Baca Juga : Teroris Ali Kalora Mutilasi Warga, Kopassus dan Raider Siap Diterjunkan
Bom tersebut, katanya, diduga akan digunakan untuk menyerang aparat keamanan.
"Yang jelas dia akan melakukan tindakan amaliyah dengan sasaran aparat keamanan," ujar dia.
7. Gunakan Bom Lontong
Dikutip dari Antara, istri terduga teroris yang meledakkan diri pada dini hari, diduga menggunakan "bom lontong".
"Sementara dugaan kita dia menggunakan bom rakitan bom lontong. Kita masih menunggui perkembangan lebih lanjut dari lapangan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo di Medan, Rabu (13/3/2019).
Bom lontong tersebut merupakan bom rakitan dari pipa paralon yang berisikan berbagai bahan berbahaya seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca. (*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Antara,kompas,Tribun Medan |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |