Jarak 169 km ditempuh dalam waktu 23 menit, dengan mesin dapat dinyalakan pada saat-saat terakhir.
(Baca juga: Polisi Gerebek Ruang Bawah Tanah, Saat Masuk yang Ditemukan Mengejutkan)
Beruntung pesawat akhirnya selamat mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Saat diselidiki, ternyata radar penerbangan nggak mampu ngelacak adanya ancaman serius.
Data informasi terkait jalur penerbangan yang dilintasi akhirnya kacau balau.
Baru diketahui, abu vulkanik ternyata bersifat kering.
(Baca juga: Tak Disangka, Ibu Melihat Perut Anaknya Membuncit, Ternyata Gadis 9 Tahun Ini Alami...)
Radar nggak terdeteksi karena dirancang buat ngebaca partikel basah dari awan dengan kandungan uap air.
Sejumlah pihak tentu awalnya nggak bisa gidentifikasi asap yang muncul di kabin.
Sebab bau belerang nggak punya banyak perbedaan bila dibandingin sama berbagai sisa pembakaran lainnya.
Apalagi, sebelum asap muncul, juga terlihat kilatan api baik di depan kokpit maupun dari mesin.
Ini nih yang bikin muncul kebingungan.
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |