Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Hayo, siapa yang sering belanja online?
Belanja model ini lagi populer di kalangan warga Indonesia.
Lewat internet, kamu bisa ngelihat dulu barang atau jasa yang hendak dibeli.
Fenomena ini sebenernya sudah dimulai sejak tahun 1980-an di beberapa negara eropa.
(Baca juga: Gini Detik-detik Terakhir Perjuangan Adam Fabumi Sebelum Ajal Menjemput: Ia Tersenyum dan Begitu Harum)
Namun, baru belakangan tahun ini relasi antara penjual dan pembeli berubah derastis.
Kini kamu nggak perlu repot-repot ke luar rumah atau ketemu langsung si pembeli.
Cukup cari barang yang disuka, klik ini, klik itu, lalu bayar.
Sabar menanti, barang yang udah kamu pilih bakal segera datang.
(Baca juga: Sadis, Seorang Ayah Tega Membunuh Bayinya Yang Baru Berumur 4 Bulan Hanya Karena Anaknya Itu Terus Menangis)
Namun, tahukah kamu ada sekelumit remah-remah derita dari model penjualan semacam ini?
Seorang buruh di toko online maha besar Amazon menjabarkan derita selama bekerja.
Baginya ini adalah kondisi kerja yang nggak dapat ditolerir.
Gimana nggak menderita, sejumlah foto nunjukin para buruh gudang yang tidur dalam kondisi malang.
Disaat kamu santai leha-leha nggak sabar nunggu pesanan datang, para buruh gudang pontang-panting.
Ada seabrek tugas yang harus dilakukan.
Mulai cari barang yang dipesan, ngebungkus hingga rapi, sampai akhirnya dikirim ke rumah kamu.
Kalau dibayangin sih nggak cape.
(Baca juga: Dikepung Ratusan Driver Ojek Online, Gini Nasib Mahasiswa yang Hina Profesi Ojol di Media Sosial)
Tapi coba aja kamu yang jadi mereka.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Daily Mail, sejumlah buruh gudang dipaksa kerja selama 55 jam dalam seminggu.
Makin luar biasa, ada buruh yang harus dilarikan pakai ambulan.
Buruh Amazon yang tertidur di atas kakinya, oleng saat berjuang menuhin terget gudang.
Berdasarkan tuduhan, berbagai kamera memantau tiap gerak-gerik buruh yang memilah hingga 300 item dalam 1 jam.
Seorang buruh yang kelelahan ngaku jam kerja di sini buruk.
Nggak hanya itu, buat ke toilet masak harus jalan sejauh 536 meter?
Gudang Amazon ini berada di Tilbury, Essex, Inggris.
(Baca juga: Mimpi Buruk Penumpang Pesawat Saat Gunung Meletus, Mesin Pesawat Mendadak Mati!)
Ini adalah gudang yang terbesar di Eropa, seukuran 11 lapangan sepak bola.
Seorang reporter Sunday Mirror nyamar selama 5 minggu di tempat ini.
Dia bilang sejumlah buruh nelangsa secara mental dan fisik untuk menuhi target perusahaan.
"Mereka yang enggak dapat ngikutin ritme ya siap-siap aja kena hukuman."
(Baca juga: Buktikan Sebagai Lelaki Sejati, Ia Melakukan Hal Ini Kepada Mantan Kekasihnya)
"Sampe ada beberapa yang teler dan harus dilarikan sama supir ambulan."
Tempat ini nggak punya instalasi jendela yang beradab.
Para buruh sampe nggak tahu udah malam atau siang.
Di waktu bersamaan, Amazon melempar janji untuk memperbaiki kondisi yang brutal.
(Baca juga: Dijuluki Sebagai 'Anak Perempuan Terindah', Followers Akun Instagramnya Sudah Banyak Untuk Anak Usia 6 Tahun)
Respon ini diberikan usai muncul tuduhan kondisi buruk serta gaji yang rendah.
"Seseorang pernah tanya kenapa yang keluar-masuk banyak banget," ungkap seorang buruh.
"Ya iyalah, sebab perusahaan bikin buruhnya mampus."
"Semua teman ngira aku bahkan udah mati."
"Suwer, aku udah lelah."
(Baca juga: Kepergok Sedang Berhubungan Intim di Mobil, Oknum Polisi Ini Langsung Diperlakukan Seperti Ini)
Bahkan di papan tulis ada yang nekat nulis gini.
"Kenapa kita nggak diijinin duduk saat tenang dan lagi nggak sibuk?"
"Kita ini manusia, bukan budak dan binatang."
(Baca juga: Mesum Didalam Mobil, 2 Wanita Dan 1 Pria Ini Alami Kecelakaan Mengerikan)
Namun Amazon justru bilang begini.
"Amazon menyediakan tempat kerja yang aman dan positif dengan gaji dan tunjangan yang kompetitif."
"Kami bangga telah menciptakan ribuan peran di kantor yang berada di Inggris."
"Seperti kebanyakan perusahaan, kami mengharap tingkat kinerja tertentu."
(Baca juga: Tuai Kontroversi, Seorang Ayah Melukis Putrinya Sendiri Dalam Keadaan Telanjang)
"Sasaran didasarkan pada kinerja sebelumnya yang dicapai oleh pekerja kami."
Di tahun 2016, Amazon meraup duit sebesar 7,3 miliar poundsterling di Inggris dan mempekerjakan sebanyak 24 ribu buruh.
Sejumlah jepretan yang kamu lihat adalah jejak yang terjadi di gudang Tilbury milik Amazon.
Para buruh mengaku rusak serusak-rusaknya akibat harus penuhi target yang kelewat batas.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |