Mereka yakin dunia ini akan kiamat dan kalau ikut kiai dari Kasembon Malang itu, nanti seperti kisah Nabi Nuh, mereka tidak ikut kiamat.
Ya kita terus mengadakan pembinaan pada masyarakat yang belum kena pengaruh ini.
Nanti akan berkoordinasi dgn MUI dan ormas keagamaan untuk turun melakukan pembinaan," terangnya.
3. Kesaksian Tetangga
Karimun, seorang warga Desa Watu menuturkan kesaksiannya jika sudah seminggu tetangganya tak berada di rumah.
"Sudah sekitar seminggu di sini, saya juga nggak dipamiti. Katanya ikut pengajian, mondok ke Malang," ujar Karimun pada Rabu (13/03).
"Nggak tahu kapan kembalinya, ndak dikasih tahu," tukasnya.
Tak hanya itu, Darti warga desa tersebut juga mengaku kaget jika tetangganya beserta anak dan istri sudah tak berdiam di rumahnya.
"Nggak tahu ke mana, tiba-tiba menghilang. Saya juga kaget, wong sehari-hari biasanya cari rumput sama saya," ungkap Darti.
4. Penjelasan Kepala Desa
Kepala Desa Watu, Bowo Susetyo membenarkan jika ada 16 KK di dua dusun termasuk Dusun Krajan dan Dusun Gulun serentak pindah ke Malang.
52 warga desa yang pindah menurut Bowo Susetyo pergi secara sembunyi-sembunyi.
Mereka tidak mengurus administrasi surat pindah di kantor desa dan sekolah. (*)
Artikel ini pernah tayang di Nova.id dengan judul Jual Rumah Rp20 Juta, Ini Deretan Fakta Kepindahan 52 Warga Ponorogo ke Malang karena Hoax Isu Kiamat!
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |