Melansir Daily Mail, Minggu (17/3/2019), gestur tangan 'oke' selama ini dikenal sebagai salam di kalangan supremasi kulit putih atau disebut juga white supremacy.
Baca Juga : Wanita Ini Tewas Usai Selamatkan Nyawa Suaminya Saat Penembakan Brutal di Selandia Baru
Kode tangan ini digunakan oleh kalangan White Supermacy sejak 2017.
#ChristchurchAttack suspect in initial court appearance in New Zealand makes 'White Power' gesture. https://t.co/abfVYPWsNU pic.twitter.com/UcHMpg6bN0
— Steve Herman (@W7VOA) March 15, 2019
Menurut pihak Sothern Poverty Law Center, gestur OK memiliki sejarah yang cukup rumit.
Gestur ini biasanya digunakan oleh white supermarcy untuk menunjukkan kalau aksinya itu tidak bersalah.
Baca Juga : Menikah di Selandia Baru, Begini Kondisi Femmy Permatasari Usai Insiden Penembakan
Terkadang gestur ini juga digunakan untuk memancing reaksi kesal dari masyarakat.
Lalu apakah yang dimaksud dengan white supermacy?
Menurut laman Insider, white supermacy adalah keyakinan tentang orang kulit putih lebih unggul daripada orang dari ras lain.
Baca Juga : Terjadi Insiden Penembakan, Femmy Permatasari Batal Bulan Madu Mengelilingi Selandia Baru
Oleh sebab itulah, orang kulit putih harus lebih dominan daripada orang dari ras lain.
Melansir Tribunnews, kode OK yang ditunjukkan oleh Tarrant dilakukan dengan cara membentuk tiga jari ke arah atas membentuk huruf 'W'.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Daily Mail,insider,Tribunneews.com |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |