Sang pilot, Letnan Kolonel Edi Tursono, bersama juru mesin, Andrean, tak tahu bagaimana warga negara Filipina itu bisa jatuh.
Yang diketahui, pintu kanan terbuka dan bangku belakang kosong pada ketinggian 800 kaki.
Baru 4 hari berikutnya, Tim SAR berhasil menemukan jenazah yang diklaim sebagai de Guzman dalam keadaan telungkup di dekat rawa di areal penebangan hutan milik sebuah perusahaan.
Mayat yang ditemukan telah busuk, sebagian mata dan pipinya telah hilang.
Di fase inilah muncul rasa penasaran Pak Bondan.
(Baca juga: Dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Bondan Winarno Sudah Merancang Tempat Besuk)
Tak samapi sepekan, jenazah berhasil ditemukan.
Padahal Kalimantan dikenal punya hutan yang lebat.
Baginya, kondisi temuan jenazah dan kondisi seseorang yang jatuh dari ketinggian 800 kaki adalah cerita yang ganjil.
Maka dari itu, Pak Bondan berminat melakukan sebuah investigasi.
(Baca juga: Sebelum Meninggal, Bondan Winarno Titip Pesan Lirih Ini Pada Anak Keduanya, Sedih...)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |