Membaiknya kondisi keuangan PLN membuat kontribusi terhadap negara turut membesar. Per September 2017, pajak dan dividen PLN mencapai Rp 22,7 triliun.
Apresiasi dunia
Kesiapan PLN dalam melayani masyarakat juga membuahkan hasil dan pengakuan internasional.
Berdasarkan survei kemudahan melakukan bisnis (ease of doing business) oleh Bank Dunia pada 2017, komponen kemudahan mendapatkan listrik terus membaik.
Posisi Indonesia pada 2016 berada di urutan ke-61, sedangkan pada 2017 ini telah berada di urutan ke-49.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agoes Triboesono, melesatnya peringkat Indonesia tak lepas dari sejumlah langkah inovatif.
(Baca Juga : Ekonomi Kreatif di Indonesia Mendorong Kemajuan di Masa Depan Berkat Dua Pelaku Usaha Ini)
"Jika sebelumnya tahap penyambungan listrik ada 5 prosedur, maka kini telah disederhanakan jadi 4 prosedur saja," ucapnya.
Keempat prosedur itu, lanjut Agoes, terdiri dari pengajuan penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO), permohonan penyambungan baru ke PLN, pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan inspeksi eksternal PLN, serta proses penyalaan.
Tapi, segala perbaikan itu tak membuat pemerintah cepat berpuas diri.
"Sekarang concern (fokus) kami adalah wilayah timur Indonesia. Diharapkan, wilayah yang listriknya masih tertinggal, aksesnya segera meningkat hingga 2019 mendatang," tutur Agoes.
Mewujudkan Indonesia terang dari Sabang sampai Merauke bukanlah proses yang mudah, tapi dengan segala upaya yang dilakukan pemerintah, listrik akan terus menjangkau hingga pelosok negeri. (*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |