Untuk mencegah bertambahnya jumlah kasus kanker serviks di Indonesia pemerintah sudah melakukan beberapa hal.
Seperti pemberian imunisasi HPV melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), melatih 3.700 Puskesmas di seluruh Indonesia untuk pelayanan deteksi dini penyakit kanker serviks, dan memberikan subsidi untuk biaya promotif dan preventif deteksi dini kanker kanker serviks di Puskesmas yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Selain program-program pemerintah tersebut, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksin juga harus dikembangkan, mengingat banyak berita bohong di media sosial tentang efek dari vaksin HPV sehingga kesadaran menggunakan vaksin seringkali diabaikan dan kebijakkan vaksinasi oleh pemerintah tidak dijalankan.
“Akan tetapi untuk saat ini, seiring dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia, kesadaran untuk vaksinasi semakin meningkat. Kasus meninggalnya Jupe akibat kanker mulut rahim juga semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin kanker mulut rahim, tidak saja pada wanita melainkan pada pria juga,” kata dr. Ivander. (NOVA.id/Melissa Tuanakotta)
Artikel ini sudah tayang di Nova.id dengan judul Prediksi 2018: Benarkah Kanker Serviks akan Menghilang di Tahun 2018? Ini Penjelasan Dokter
(Baca: Nikita Mirzani Tangkis Kanker Serviks Pake Beginian!)