"Tidak berjalan baik. Ia (ibunya) terkena infeksi dan dibawa ke rumah sakit Detroit dan ditempatkan di ruang dengan ventilator," ungkap Mary.
Mary mengatakan ayahnya tidak dapat mengatasi penyakit istrinya dengan baik.
Baca Juga : Aksi Gila Pilot TNI AU, Nekat Buntuti Rudal Penghancur Kapal Hingga Capai Kecepatan 1.000 km Per Jam!
Sejak saat itu, semua yang terjadi pada istrinya seperti terjadi pada ayahnya di tempat yang berbeda.
"Ia (ayahnya) berdarah, demam. Ia mulai mengalami kesulitan bernafas dan menderita pneumonia,"
"Itu merupakan reaksi dari obat yang disebut metabolic encephalopathy,"
Pada akhirnya, mereka ditempatkan dalam perawatan rumah sakit yang sama.
Mereka menyatukan ranjang dan berpegangan tangan pada saat-saat terakhir mereka.
Baca Juga : Seorang Remaja Alami Gangguan Mental Usai Dicakar Kucing, Begini Penjelasan Dokter
Will meninggal pada jam 2 pagi dan Judy meninggal beberapa jam kemudian.
Judy tidak bisa berkata-kata ketika Will meninggal.
Ia terus-menerus menggosok tangan suaminya.
"Bagi saya, mereka tidak ingin hidup tanpa satu sama lain," kata Mary kepada News-Herald.
"Aku tahu kedengarannya gila, tetapi orang bisa mati karena patah hati,"
"Aku merasa seperti itulah yang terjadi pada ayahku,"
Pasangan tersebut meninggalkan tiga anak, lima cucu, dan empat cicit. (*)
Source | : | people |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nurul Nareswari |