Menanggapi penemuan ini, Stefano Palminteri dari Ecole Normale Superieure di Paris yang tidak terlibat dalam penelitian ini berpendapat bahwa sekolah harus mempertimbangkan kembali cara menguji kompetensi pada remaja.
"Studi ini menunjukkan bahwa mengevaluasi kinerja siswa di sekolah dalam satu ujian akhir bukan ide yang bagus," ungkap Palminteri.
Menurut dia, sekolah sebaiknya menggunakan berbagai tes yang lebih kecil sepanjang tahun.
"Kita bisa melihat studi ini dari sisi lain. Remaja memberikan jumlah usaha yang sama ke dalam tugas yang tidak 'penting', dan lebih memilih menekuni hobi daripada sekolah. Ini bisa jadi hal yang baik, misalnya remaja mungkin bisa belajar keterampilan sosial yang kompleks," kata Palminteri. (*)
(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Anda Benar, Otak Remaja Tidak Bisa Bedakan Mana yang Penting dan Tidak)