Berdasarkan laporan polisi Singapura, Tsu juga tengah diterpa masalah keuangan.
Ia menderita kerugian dari perdagangan saham di Singapura senilai 2,25 juta dolar Singapura dan 15 hari sebelum kecelakaan, Tsu kena sanksi utang sebesar 118 ribu dolar Singapura.
Baca Juga : Mumi Mesir Kuno Berhasil Ditemukan, Setelah Diperiksa Ilmuwan Kaget karena di Dalamnya Bukan Manusia!
Lalu ada catatan Tsu membuat polis asuransi untuk istri dan anaknya jika ia mengalami kematian atau cacat permanen.
Polis pertama dibayar pada 16 Desember dan mulai berlaku pada 19 Desember, tepat saat hari kecelakaan.
Pihak Silk Air membantah hasil investigasi ini dan mengatakan bahwa Silk Air 185 jatuh murni karena gangguan listrik pada mesin pesawat.
Baca Juga : Menetap dan Punya Anak di Kota ini, Kamu akan Dibayar Rp140 Juta dan Diberikan Rumah Gratis!
Baca Juga : Foto Cantiknya Ibu Ani Yudhoyono dengan Kebaya Hitam Sebelum Jatuh Sakit, Kembaran dengan Annisa Pohan
Almarhum Prof Oetarjo Diran, mantan ketua Komite Nasional Keselamatan Transsportasi (KNKT) pada tahun kecelakaan itu memiliki dugaan lain.
Menurutnya, ada cacat bawaan dari komponen rudder PCU yang mengalami keadaan rudder lock atau terkunci.
Baca Juga : Unggah Foto Baru, Luna Maya Kenakan Jaket Branded Mewah yang Nggak Kalah Mahal dari Syahrini
Rudder yang terkunci menyebabkan pesawat tidak dapat diarahkan dan menukik tajam dengan kecepatan penuh.
Namun hal ini tidak sepenuhnya terbukti karena pihak NTSB (National Transportation Safety Board) Amerika gagal membaca black box pesawat yang juga mengalami kerusakan.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Tragedi Silk Air Terjun Bebas ke Sungai Musi, Pilot Diduga Ingin Ajak Penumpang Bunuh Diri Bersama
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |