Grid.ID - Dalam rangka peringatan Isra Miraj 2019, ada 3 tradisi unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Tradisi unik masyarakat Nusantara di hari peringatan Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat 5 waktu ini rutin dilaksanakan, termasuk pada momen Isra Miraj 2019.
Dari Bangka Belitung hingga Yogyakarta, apa saja kira-kira tradisi unik dalam rangka memperingati Isra Miraj 2019 ini?
Baca Juga : Isra Miraj 2019: Yuk Napak Tilas 3 Tempat yang Pernah Disinggahi Nabi Muhammad
Cirebon
Pada tanggal 27 Rajab, masyarakat Cirebon biasa melaksanakan tradisi Rajaban.
Mengutip artikel terbitan Tribun Jakarta, tradisi Rajaban adalah ziarah ke Makam Keraton Kasepuhan di Plangon, Cirebon.
Pada gelaran tradisi Rajaban, warga akan beramai-ramai melakukan ziarah ke makam para Pangeran Keraton Kasepuhan.
Ziarah ini dimaksudkan sebagai penghargaan atas jasa para pangeran dalam menyebarkan agama Islam.
Agama Islam sendiri sudah mengakar di Cirebon sejak berdirinya Kesultanan Cirebon pada abad ke-15.
Baca Juga : Isra Miraj 2019: Kumpulan Ucapan Isra Miraj yang Cocok untuk Update Status di Media Sosial, Yuk Contek!
Tak cuma masyarakat umum, Rajaban juga dihadiri oleh kerabat dari keturunan dua pangeran yang paling dihormati, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan.
Selain di kompleks makam, tradisi Rajaban juga biasa digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Nantinya juga ada pengajian umum serta pembagian nasi bogana kepada warga keraton, kaum masjid, abdi dalem, dan masyarakat mager sari.
Baca Juga : Intip Pemandangan Indah Desa Penglipuran Bali yang Dinobatkan sebagai Desa Terbersih di Dunia
Nasi bogana ini terdiri dari kentang, telur ayam, tempe, tahu, parutan kelapa, dan bumbu kuning yang dijadikan satu.
Tradisi ini kemudian juga dijadikan salah satu atraksi wisata bagi turis yang berkunjung ke Cirebon.
Yogyakarta
Baca Juga : Liburan ke Kampung Naga Tasikmalaya, Destinasi Terbaik untuk Tenangkan Diri dari Dunia Modern
Di Yogyakarta terdapat tradisi yang bernama Rejeban Peksi Buraq yang dilakukan dalam rangka peringatan Isra Miraj.
Peksi Buraq sendiri berarti burung buraq yang merupakan makhluk yang membawa Nabi Muhammad SAW ke langit ke-7.
Mengutip artikel terbitan Kompas.com, dua burung Buraq sebagai simbol kendaraan Nabi Muhammad yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.
Baca Juga : Bekasi Wedding Expo 5, Hadirkan 40 Vendor Terbaik Bertema Internasional
Burung Buraq itu bertengger di atas susunan gunungan buah yang terdiri dari beberapa macam buah seperti manggis, rambutan dan juga tebu.
Nantinya, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jamaah masjid usai pengajian.
Bangka
Baca Juga : Ngeri! Suku di Papua Ini Melakukan Praktik Kanibalisme Sebagai Tradisi
Di Kelurahan Kampung Bukit, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung punya tradisi untuk menyambut hari Isra Miraj.
Nama tradisi itu adalah tradisi Nganggung.
Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan dulang atau rantang.
Baca Juga : Sering Bepergian? Ketahui Posisi Tempat Duduk Paling Aman di Setiap Moda Transportasi ini!
Makanan yang dibawa biasanya berupa kue, buah-buahan atau nasi lengkap dengan lauk pauknya.
Tradisi Nganggung pada Isra Miraj biasanya tak hanya dilaksanakan warga Kampung Bukit, tetapi juga warga desa lain di Bangka Selatan.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |