Umat Kristiani pun mempercayai bahwa bunga bakung atau Easter Lily adalah bunga yang selalu dibawa oleh Malaikat Gabriel dalam setiap lukisan keagamaan.
Tidak hanya itu, dalam Alkitab, bunga Easter Lilly disebutkan adalah bunga yang tumbuh dari air mata dan darah Yesus saat proses penyaliban.
Bunga ini melambangkan kesucian Bunda Maria dan terompet yang digunakan malaikat Gabriel untuk memberikan tanda bahwa Kristus telah bangkit.
Baca Juga : Paskah 2019: 5 Tradisi Unik Perayaan Paskah di Seluruh Dunia, dari Menyiram Parfum Sampai Berdansa
Itulah asal mula mengapa bunga bakung atau Easter Lily sering disebut sebagai simbol kesucian dan kebangkitan Yesus Kristus bagi para umat Kristiani.
Namun bila menilik dari sejarah umat manusia, bunga Easter Lily pertama kali ditemukan oleh para tentara perang Inggris pada tahun 1777 di Jepang.
Umbi-umbi bunga bakung tersebut pun dibawa para tentara kembali ke Inggris dan markas tentara di kepulauan Bermuda untuk dibudidayakan.
Kendati sukses dibudidayakan secara massal, ratusan ribu tanaman bunga bakung ini sempat dikabarkan mati karena virus tanaman di Kepulauan Bermuda.
Akibatnya, pada masa itu hanya negara Jepang lah yang berhasil membudidaya bunga bakung dan memproduksinya secara massal.
Ketika perang dunia I berakhir, tentara bernama Louis Houghton berhasil membawa sekoper penuh umbi bunga cantik ini dari Jepang ke Oregon, Amerika.
3 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 24 November 2024, Ada Sumber Pemasukan Baru, Jangan Ragu Berbagi Kebahagiaan!
Source | : | southernliving.com |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |