Data resmi Food and Agriculture Organization (FAO) melalui SOFIA pada 2016 menunjukkan bahwa terdapat 7,7 juta metrik ton tuna dan spesies seperti tuna ditangkap di seluruh dunia.
Di tahun yang sama, Indonesia memasok lebih dari 16 persen total produksi dunia dengan rata-rata produksi tuna, cakalang dan tongkol Indonesia mencapai lebih dari 1,2 juta ton pertahun.
Sedangkan pada 2017, volume ekspor tuna Indonesia mencapai 198.131 ton dengan nilai 659,99 juta dollar AS.
Dikutip dari situs Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Indonesia, ikan tuna yang ditangkap terdiri atas Ikan tongkol (Euthynnus affinis), tuna mata besar (Big eye tuna), madidihang (yelowfin tuna), sirip biru (bluefin tuna) dan tuna alalunga (albacor).
Ikan-ikan ini sering didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) maupun di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS).
Beberapa waktu lalu, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan mengunjungi Morotai bersama rombongan dalam rangka peringati 70 tahun hubungan diplomatik antara pemerintah AS dan Indonesia.
Baca Juga : Mendekam di Penjara, Vanessa Angel Belajar Ngaji dan Berhijab
Di sana, Donovan dan rombongan berkeliling ke Pusat Pemrosesan Ikan Tuna di Pusat Perikanan Laut Terpadu.
Menurut Donovan, Indonesia merupakan produsen tuna terbesar seluruh dunia dan Amerika Serikat merupakan pasar terbesar untuk tuna dari Indonesia.
Diketahui, sejak 2014, ekspor ikan tuna Indonesia ke AS telah meningkat hingga 130 persen. Pada 2017, AS membeli tuna sebesar 1 miliar dollar AS, atau seberat 150.000 ton dari Indonesia.
“Kami merefleksikan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia, yakni jalinan kemakmuran bersama yang terjalin erat. Dicontohkan dengan perdagangan tuna,” kata Donovan.
Selain AS, pasar ekspor ikan tuna Indonesia yakni Jepang, Australia, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |