Selama tiga bulan tinggal bersama penyalurnya itu, Jacinto mengaku banyak sekali mendapatkan penyiksaan.
“Ia memukul saya dengan rantai besi, meninju saya, menendang saya, menarik rambut saya, meludahi wajah saya … ia juga membakar saya dengan besi panas,” kisahnya.
Ia juga ingat ketika ada operasi dari kepolisian setempat.
Ironisnya, alih-alih menyelamatkan mereka dari dunia hitam itu, para polisi itu justru memfilmkannya gadis-gadis yang sebagian masih berusia 10 tahun itu.
Baca Juga : 5 Bulan Hilang, Siswa SMKN 5 Surabaya Ditemukan Hanya Tinggal Kerangka di Gunung Arjuno
Di Meksiko, sekitar 20 ribu perempuan dipercaya terjerumus ke pelacuran tiap tahunnya.
Meksiko, terlebih Tenancingo, memiliki track record tersendiri soal perdagangan manusia.
Menurut International Organisation for Migration, setidaknya ada 20 ribu korban perdagangan manusia di Meksiko tiap tahunnya.
Dan, di AS, lima dari 10 pelaku perdagangan seks paling dicari berasal dari Tenancingo.
The Guardian melaporkan, merujuk pada studi University of Tlaxcala pada 2010, satu dari lima anak di kota itu bercita-cita ingin menjadi seorang germo.
Sementara dua per tiganya setidaknya tahu jika salah satu saudara atau teman mereka bekerja sebagai germo atau pemasok perdagangan manusia.
Respon Sule saat tahu Mahalini Melahirkan Anak Pertama, Sumringah Jadi Kakek Gaul!
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |