3. Kekuatan hukum
Di dunia yang sekarang sudah serba kompleks ini, ada saja kelakuan seseorang yang merugikan orang lain.
Jika mantap menerima donor sperma, sebaiknya pastikan kekuatan hukum di antara pendonor dengan anak yang nantinya dikandung.
Bagaimana pun, ini untuk mencegah jika suatu saat nanti terjadi masalah perdata.
4. Persepsi masyarakat Indonesia
Terlepas dari 3 hal yang dikemukakan Nicola Scott tadi, di Indonesia donor sperma masih menjadi hal yang begitu tabu.
Masyarakat Indonesia masih teguh dengan prinsip bahwa anak harus dilahirkan dari ikatan pernikahan yang sah baik di mata hukum maupun agama.
Salmafina Sunan, jika memang akan menjalankan niatannya ini, bisa saja tutup telinga dari pendapat masyarakat.
Namun, sanksi sosial dari masyarakat tetaplah ada.
Baca Juga : Unggah Foto Baru Bareng Reino Barack, Syahrini Tampil Elegan dalam Balutan Hijab, Adem Banget!
Walaupun mengandung beragam resiko seperti yang sudah disebutkan di atas, American Pregnancy menyebut bahwa donor sperma yang sudah berlisensi, "Sangatlah aman.
"Pendonor yang akan mendonorkan spermanya di bank sperma telah teruji secara latar belakang histori keluarga dan riwayat kesehatan.
"Mereka juga sudah melewati proses uji dari penyakit menular seksual, HIV, dan kelainan genetik."
Baca Juga : Ikut Pengajian Bareng Zaskia Sungkar dan Fenita Arie, Syahrini Tampil Beda Serta Santun dalam Balutan Hijab
Senada dengan American Pregnancy, Mayo Clinic dengan lugas menuliskan dalam lamannya, "Tidak ada risiko kesehatan yang berkaitan dengan donor sperma."
Dan tentu saja, ini semua kembali lagi kepada Salmafina Sunan, sudah mantap melakukannya?
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | Mayo Clinic,American Pregnancy Association,Tribun Jakarta,Porter Dodson |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |