Kita memang sering mendengar berita kekerasan dalam pendidikan, bahkan hampir setiap hari diberbagai media atau diomongkan dimasyarakat. Tapi itu hanya yang ada permukaan.
Kasus pelajar membuat kriminal, memperkosa, memukul dan sebagainya ini menunjukan ada hal yang salah dalam pendidikan itu, namun yang dibicarakan hanya kasusnya.
Kita tidak membicarakan mengapa mereka berkelahi, mengapa mereka membuat kriminal, anak seperti apa yang berkelahi dan membuat kriminal itu.
Memang harus kita akui, selama ini belum sampai disana pembahasan kita.
Ibaratnya baru membicarakan dan melihat kasus dihilirnya saja, tapi tidak melihat dihulunya. Itulah kesalahan kita selama ini.
Kita selalu ingin menyelesaikan masalah, bukan pada apa sebenarnya yang terjadi dan penyebabnya.
Baca Juga : Sebelum Alami Kekerasan Fisik, Tsania Marwa dan Atalarik Syah Sempat Cekcok
Istilahnya, sudah rumah terbakar baru kita bergerak memindahkan barang. Sementara rumah belum terbakar, kita tidak pernah peduli bagaimana rumah itu tidak terbakar.
Pemerintah atau kita semua harusnya serius dalam menangani persoalan yang ada didalam pendidikan ini. Jangan hanya dianggap angin lalu dan menyelesaikan persoalan hilirnya saja.
Ini seperti fenomena gunung es, kemungkinan masih banyak yang belum muncul dipermukaan.
Kepribadian pada anak didik kita harus kita akui sudah rusak atau Sprite Personality.
Maka dalam mengurus moral, mengurus karakter anak jangan hanya sekedar formalitas.
Sekarang hanya formalitas, persoalan administratif saja.
Sehingga tidak betul-betul dipahami apa yang terjadi.
Kalau mau dilakukan dalam membenahi maka semua elemen harus dilibatkan, polisi tidak mampu sendiri, harus didampingi psikolog, didampingi orang pendidikan, didampingi orang sosial lainnya.
Persoalan ini sangat komplek, bukan hanya karena melihat dimedia sosial.
Saat ini juga ada sesuatu yang hilang, termasuklah keluarga. Anak belajar dari apa yang ada dikeluarganya, bisa saja keluarga lalai.
Sebab batasan orangtua melihat pendidikan anaknya hanya berkaca dari nilai rapot dan hasil ujian semata, tapi kurang memperhatikan karakternya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul “Siswi SMP Pontianak Korban Pengeroyokan 12 Siswi SMA Dapat Ancaman dari Pelaku”
7 Bunga ini Cocok untuk Dekorasi Imlek 2025, Diyakini Bawa Keberuntungan Bagi yang Merayakan
Source | : | Tribun Pontianak |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |