Grid.ID - Silkus menstruasi biasanya digunakan wanita sebagai salah satu indikator dalam menentukan kehamilan.
Saat haid tak kunjung datang, mungkin banyak yang beranggapan bila itu merupakan salah satu tanda awal kehamilan.
Padahal bisa saja kamu bukan sedang hamil namun hanya mengalami terlambat datang bulan.
Nah, meski perbedaan gejala dapat bervariasi pada setiap perempuan, tentu Anda wajib tahu bagaimana cara membedakan gejala haid yang terlambat dan tanda awal kalau sudah positif hamil.
Berikut ulasannya seperti yang dilansir dari HelloSehat.
Baca Juga : Tajir Melintir, Pria Thailand ini Gunakan Puluhan Sepeda Motor untuk Pagari Rumahnya
1. Nyeri payudara yang berlangsung lama adalah tanda kehamilan umum
Payudara yang membengkak dan terasa nyeri adalah tanda PMS.
Terutama jika jaringan payudara terasa padat, terutama di sisi terluar.
Anda juga mungkin mengalami sensasi payudara yang terasa penuh, sesak, disertai oleh rasa nyeri dan berat.
Keluhan juga hanya muncul tepat sebelum menstruasi Anda, dan berhenti di hari pertama menstruasi atau selama periode haid Anda.
Namun, jika kehamilan terjadi maka payudara Anda mungkin terasa sakit agak lama, sensitif, atau lunak saat disentuh.
Kedua payudara juga mungkin terasa lebih padat dan lebih berat.
Kelembutan dan pembengkakan ini biasanya akan terjadi 1-2 minggu setelah pembuahan terjadi dan dapat berlangsung cukup lama akibat lonjakan tingkat progesteron dalam tubuh untuk mendukung kehamilan.
Pada beberapa wanita memiliki nyeri payudara yang berlangsung sepanjang masa kehamilan mereka.
Baca Juga : Mengenal Audrey Yu, Anak Jenius dari Indonesia yang Dibawa Ke Dokter Jiwa karena Terlalu Pintar
2. Kram perut yang berlangsung lama adalah tanda Anda akan menstruasi
Banyak wanita yang mengalami kram 1-2 hari sebelum menstruasi tiba.
Tetapi, kram perut juga bisa terjadi selama masa implantasi embrio.
Kram perut adalah tanda PMS jika Anda mengalami dismenore (kram akibat kejang otot rahim yang terjadi 24-48 jam sebelum menstruasi).
Umumnya, saat kram PMS tersebut perut bawah terasa seperti diperas dan diikuti oleh nyeri punggung.
Anda mungkin hanya mengalami kembung di daerah perut.
Beberapa wanita mengalami kram perut PMS ringan, tetapi juga bisa sangat intens.
Baca Juga : Aksi Heroik Sang Suami Terjang Banjir demi Amankan Sang Istri yang Tengah Hamil Besar
Pada umumnya, kram dan segala penderitaan yang mengikuti akan berangsur menghilang selama periode haid Anda dan menghilang di penghujung siklus.
Kram perut yang disebabkan implantasi embrio umumnya terasa lebih ringan daripada kram perut yang biasa Anda alami selama PMS.
Banyak wanita mengatakan bahwa nyeri berpusat lebih di satu sisi dari yang lainnya.
Misal, jika telur dibuahi menempel di sisi kanan rahim, kram mungkin lebih terasa pada sisi itu, bukan di sebelah kiri.
Kram bisa berlangsung hanya beberapa jam (sampai beberapa hari, pada kasus tertentu), tetapi biasanya terjadi segera setelah ovulasi bukan hanya sebelum haid (untuk kebanyakan wanita).
Seringnya, kram implantasi juga dibarengi dengan kemunculan bercak darah, tapi sekali lagi, ini tidak berlaku untuk setiap wanita.
Intinya: jika Anda mengalami kram yang intens dan berlangsung lebih dari satu hari, Anda mungkin mengalami PMS.
Baca Juga : Dari Diet Sehat Hingga Atur Pola Tidur, Berikut 5 Tips Atasi PMS
3. Jika itu tanda PMS, Anda harusnya tidak mengalami perdarahan
Pendarahan ringan terkadang adalah salah satu tanda awal kehamilan, tetapi wanita sering menduga jenis bercak darah ringan ini sebagai pertanda menstruasi biasa.
Bercak-bercak darah yang terjadi di awal kehamilan ini disebut perdarahan implantasi.
Biasanya dimulai sekitar seminggu sebelum menstruasi.
Dengan demikian, bercak darah yang Anda lihat segera setelah ovulasi kemungkinan menunjukkan suksesnya pembuahan.
Tandanya terlihat hanya 1-2 tetes darah di celana dalam atau pantyliners.
Hal ini terjadi tidak pada setiap wanita, dan durasi hanya terbatas untuk beberapa jam, 1-2 hari dalam kasus langka yang merupakan alasan utama mengapa pendarahan implantasi sering dianggap sebagai awal periode haid.
Dan ketika Anda menstruasi Anda benar tiba, aliran darahnya akan terasa lebih berat dan berlangsung sampai seminggu.
Warna darah menstruasi bervariasi dari merah darah cerah hingga cokelat gelap bahkan merah tua kehitaman, bertekstur kadang cair kadang kental, kadang juga dilengkapi dengan gumpalan darah.
Baca Juga : Karena Kelalaian Sang Ibu, Bayi Malang ini Ditemukan Tewas Terpanggang di Dalam Mobil
4. Ngidam yang aneh-aneh adalah tanda hamil
Ketika Anda mengalami PMS, Anda mungkin menyadari bahwa Anda akan cenderung makan makanan yang manis atau asin, seperti cokelat, keripik kentang, atau gorengan.
Anda juga lebih mungkin memiliki selera makan yang besar.
Ngidam ibu hamil ditandai dengan keinginan dan kebutuhan akan kombinasi makanan yang tidak biasanya dimakan atau Anda mendambakan makanan yang jarang atau tak pernah disukai sebelumnya.
Hal ini dapat berlangsung selama kehamilan. Karena ngidam adalah gejala halus, sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda lain sebelum benar yakin.
5. Mual muntah? Tanda awal kehamilan klasik
Morning sickness adalah salah satu tanda awal kehamilan paling klasik dan jelas yang menjamin Anda sedang hamil. Mual dapat mulai dari 3 minggu setelah pembuahan.
Namun, tidak semua wanita mengalami morning sickness meski ada juga yang mengalaminya setiap hari.
Anda tidak akan mengalami mual atau muntah selama PMS atau terlambat datang bulan biasa.
Baca Juga : Benarkah AC Mobil Bisa Bikin Boros Bensin? Ternyata Begini Faktanya!
6. Sakit punggung mungkin hanya pertanda PMS
Anda sering mendengar ibu hamil mengeluhkan sakit punggung selama masa kehamilannya.
Namun, rasa sakitnya hanya akan muncul di trimester ke-2 dan ke-3 ketika tambahan berat badan dari janin yang membesar mulai menghambat ibu.
Jika Anda mengalami sakit punggung bawah mendekati periode menstruasi Anda, kemungkinan terbesarnya itu hanyalah pertanda gejala PMS saja.
Sakit punggung yang terkait dengan menstruasi dilaporkan terasa seperti ditembak, tetapi juga bisa terasa berdenyut atau pegal mirip kram.
Rasa sakitnya juga kadang memancar hingga ke kedua kaki.
7. Terlambat datang bulan belum tentu Anda hamil
Tanda awal kehamilan klasik adalah terlambat datang bulan, terlebih jika siklus menstruasi Anda normal dan tidak pernah terlambat sebelumnya.
Tapi, jika siklus Anda cenderung tidak teratur atau tidak terduga, Anda mungkin tidak hamil.
Bahkan pada wanita yang memiliki siklus tepat waktu sekalipun, periode menstruasi yang terlewat bukan jaminan pasti itu tanda awal kehamilan.
Baca Juga : Sering Disepelekan padahal Mematikan, Hindati 5 Makanan ini Untuk Mencegah Penyakit Lambung
Stres, perubahan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan sekelompok faktor eksternal lainnya dapat menyebabkan Anda mengalami terlambat datang bulan atau bahkan tidak sama sekali.
Jika Anda telah membuat perubahan besar dalam hidup atau berada di bawah tekanan stres berat, haid yang terlambat mungkin hanya alarm tubuh untuk mengingatkan Anda beristirahat sejenak.
8. Sering buang air kecil adalah keluhan umum dari tanda awal kehamilan
Cara terbaik untuk membedakan antara PMS dan tanda awal kehamilan adalah untuk melakukan tes kehamilan.
Mengetahui gejala PMS khas Anda juga dapat banyak membantu sehingga Anda akan segera tahu ketika ada perubahan dalam polanya.
Temui dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah.
Semakin cepat Anda mengetahui Anda hamil, semakin cepat Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat. (*)
Artikel ini sudah tayang di Nova.Id dengan judul "Inilah 8 Cara Membedakan Tanda Awal Kehamilan dan Haid yang Terlambat".
Source | : | Hello Sehat,NOVA |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |