Grid.ID – Indonesia memang terkenal dengan beragam budaya dan kepercayaan.
Maka tak heran jika di jaman modern seperti ini juga masih ada yang mempercayai mengenai wangsit, takhayul ataupun mitos.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, wangsit sendriri berarti pesan gaib.
Kata yang berasal dari Bahasa Jawa ini sering diartikan sebagai pesan atau bisikan gaib yang didapatkan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Baca Juga : Sangat Berbahaya Bagi Ibu Hamil dan menyusui, Berikut Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi
Tapi, tak jarang, wangsit ini justru membuat seseorang melakukan hal negatif hingga diluar nalar.
Seperti tercermin di beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia. Berikut kasus-kasus di mana seseorang/kelompok mengaku mendapat wangsit hingga melakukan hal yang di luar nalar.
Tahun 2015 lalu, masyarakat digegerkan dengan kejadian tega seorang ibu bernama Dian Novitasari di Balikpapan yang menggorok leher anaknya sendiri.
Kala itu putrinya masih berusia 2 tahun.
Dian mengaku berani melakukan hal itu seteah ia mendapat wangsit usai melaksanakan Sholat Tahajud pada Kamis 5 Maret 2015.
Wangsit itu meminta Dian untuk menyembelih anaknya endiri yang paling dicintai untk membuktikan ketakwaannya.
Beruntung, sang anak masih dapat diselamatkan.
Baca Juga : NASA Siap Bayar Rp 216 Juta Untuk Orang yang Mau Tidur Selama Dua Bulan
Genap 40 hari meninggalnya sang ibu, Supriyanto warga Dusun Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, nekat membongkar makam ibunya.
Ibunya, Parimah, meninggal dunia pada 14 April 2016 lalu dan dimakamkan di tempat pemakaman desa setempat.
Tidak sendiri, Supriyanto dbantu 6 orang temannya pada saat membongkar makam sang ibu pada 24 Mei 2016 dini hari.
Supriyanto lantas menyimpan jasad dang ibu di dalam kamarnya. Ia juag menaruh wangi-wangian untuk menghilangkan bau menyengat.
Kejadian itu baru diketahui warga satu bulan kemudian tepatnya pada 21 Juni 2016. Warga lantas melaporkannya ke polisi.
Hasil pemeriksaan polisi, sebelum melakukan aksinya Supriyanto mendapat wangsit yang memintanya untuk mengambil maya sang ibu.
“Saya mendapat impen (wangsit), kalau ibu minta saya untuk mengambilnya (mayat). Sebab, kalau sudah diambil, nanti ibu akan hidup lagi seperti semula," kata Supriyanto di hadapan polisi dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga : 'Kura-Kura' Terbang Hingga Rebutan Kabin Karena Pepaya, Berikut Cerita Lucu dan Berbahaya di Dalam Pesawat
Pada 2014 lalu, terkuak teka-teki siapa yang menggali gudang milik PT KAI yang berada di tembok luar komples Museum Kereta Api (KA) Ambarawa sisi selatan digali sedaam 5 meter.
Sebelumnya, sebuah sekte aliran agama tertentu menyewa gudang itu sebagai tempat ibadah. Namun dalam perkembangannya mereka justru menggali gudang itu setelah mendapat petunjuk gaib.
"Ternyata ceritanya dulu ada yang sewa gudang tersebut pd tahun 2001. Lalu oleh penyewa digunakan sebagai tempat ibadah. Dalam perkembangannya, orang tersebut dengan pengikutnya menggali gudang tersebut dengan alasan mendapat wangsit," ujar Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Suprapto, dikutip dari Kompas.com.
Mereka menggali lantai gudang hingga menemukan 6 pintu lorong rahasia di dasar gudnag itu.
Penggalian tersebut terjadi pada tahun 2001, namun baru pada tahun 2014 kasus tersebut ramai diperbincangkan. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Dari Hidupkan Mayat Ibu Hingga Gorok Leher Anaknya, Ini Cerita Orang-orang Penerima Wangsit di Indonesia“
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |