Misalnya memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci bekas seseorang yang terinfeksi, atau kontak dengan benda lain yang membawa bakteri.
(Baca: Sedang Marak Penyakit Difteri, Ini Dia 10 Faktanya yang Wajib Kamu Tahu!)
Difteri juga bisa menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama seperti handuk atau lainnya.
Kita juga perlu hati-hati dengan luka pda seseorang yang terinfeksi karena bisa membuat kita terkena bakteri yang menyebabkan difteri.
Gejala yang ditimbulkan biasanya terjadinya radang tenggorokan, adanya lapisan selaput tebal warna abu-abu pada tenggorokan, pembengkakan kelenjar leher, susah bernafas dan menelan makanan, ada lendir di bagian hidung, demam, batuk keras, dan gangguan penglihatan.
Terjadi pula tanda-tanda syok seperti kulit pucat, dingin berkeringat dan jantung berdebar cepat.
Jika kita merasa memiliki gejala di atas dianjurkan untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan tindakan selanjutnya.
Atau disarankan untuk segera pergi ke dokter saat kita terkena kontak dengan seseorang yang terinfeksi.
Pencegahan terhadap penyakit difteri ini bisa dilakukan dengan memberikan vaksinasi.
Imunisasi dasar lengkap (DPT-HP) bisa dilakukan pada anak-anak.
Kemudian imunisasi DT ketika anak menginjak usia sekolah dasar yang kemudian dilanjutkan dengan imunisasi TD.
Pencegahan cara lain yakni menjaga kebersihan lingkungan dan juga kebersihan tubuh.
Biasakan untuk mencuci tangan sebelum makan.
Dianjurkan untuk tidak melakukan kontak secara langsung dengan penderita difteri.
Yang paling penting yakni menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi. (*Nova.id/Winggi)
(Baca: Kenali Gejala Difteri Sebelum Terlambat, kok Mirip Flu ya?)
Gemoynya Putri Syahrini yang Berusia 5 Bulan, Masih Bayi Sudah Tampil Modis, Netizen Auto Gemas!