Momen bersejarah beroperasinya bioskop baru bisa terselenggara setelah penantian selama 35 tahun.
Ditambahkan, pemerintah Arab Saudi akan sesegera mungkin mengizinkan perizinan beroperasinya sejumlah bioskop.
Dihapusnya pelarangan bioskop diprediksi akan memicu pergeseran paradigma.
(Baca juga: Puluhan Milyar, Segini Biaya yang Dihabiskan Wanita Arab Saudi untuk Dapatkan SIM)
Meski mendapat tentangan dari kalangan konservatif, segmen hiburan semacam ini akan menjadi bagian dari rencana reformasi Arab Saudi yang bertajuk 'Vision 2030'.
Awwad Alawwad menambahkan, "Ini menandai titik balik perkembangan ekonomi budaya di kerajaan."
Kelompok garis keras, yang menganggap bioskop sebagai ancaman terhadap identitas budaya dan agama, punya peran penting dalam kebijakan menutup bioskop pada tahun 1980.
Sebetulnya, di bulan Januari kemarin, juru bicara tertinggi Arab Saudi kembali mengingatkan tentang kebejatan dari bioskop.
(Baca juga: Tingkah Arab Saudi Buat Penduduk Palestina Menangis, Pilih Berkawan dengan Israel Hanya Demi Lakukan Ini)
Baginya bioskop akan merusak moral.
Meski begitu, peringatan ini sekedar direspon pemerintah Arab Saudi dengan 'mengangkat bahu'.
Kembali dikutip dari Daily Mail, sejumlah pembuat film asal Arab Saudi menyebut larangan terhadap bioskop sudah tidak masuk akal di zaman YouTube semacam ini.
Perlu diketahui, sebenarnya sejumlah film dari Arab Saudi sudah cukup punya gaung di luar negeri.
Para pembuat film asal Arab Saudi sebelumnya susah payah memanfaatkan internet untuk menghindari sensor dari negara.(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |