Serta memiliki goresan di sekujur tubuhnya.
Zhang segera mengetahui kebenaran mengerikan tentang apa yang telah terjadi pada anaknya.
(BACA: Meski Menyandang Difabel Wanita Ini Mampu Meraih Emas dan Mengharumkan Nama Indonesia)
Rupanya, anak Zhang yang bernama Jiajia disuruh berjalan sejauh 10 km sambil mengenakan pakaian berat setelah sarapan pagi.
Kemudian, setelah makan siang dan tidur siang, berjalan lagi 9 km di sore hari.
Jiajia disuruh seperti itu lantaran pihak klinik mempunyai metode penyembuhan autisme sedemikian rupa.
Xia Dejun, praktisi kesehatan yang mengepalai klinik tempat Jiajia dirawat percaya bahwa autisme berhubungan langsung dengan anak-anak yang manja dan malas.
(BACA: Bosan? Mending Makan Cadbury 5Star, Sensasi Karamelnya Bikin Kamu Nggak Mau Udahan!)
Untuk membantu anak-anak "pulih" dari autisme, perawatan di situ melibatkan latihan fisik yang ketat.
Termasuk memaksa anak-anak berjalan dari 10 sampai 20 km per hari.
Setelah kematian Jiajia, Xia Dejun mengirim pesan kepada semua orang tua untuk datang dan mengambil anak-anak mereka.
Zhang telah berjanji untuk menuntut klinik kesehatan tak kompeten itu.
(BACA: Kontrol Kelahiran Hormonal atau KB Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara? Begini Penjelasannya)
Rupanya hasil dari penyelidikan polisi, klinik punya Xia tersebut tidak terdaftar di departemen kesehatan Tiongkok.
Kasus ini segera diproses di pengadilan. (*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!